Selasa, 09 Juli 2013

Kuliah anak pertama

8 Agustus pengumuman SBMPTN anak kami Efika Saragih, diterima di ITS Surabaya, jurusan sistim informasi. Hal ini semacam penawar setelah kakal pada uji ke 2 (psikotest) di STIS, yang perasaannya harusnya lulus.

Minggu, 12 Februari 2012

Kegiatan Gereja

Pelantikan Guru Sikolah Minggu 2010
Mantan Voorhanger GKPS Simalingkar (Gereja-Pekuburan Simalingkar B)


Minggu Ceria 2011

Minggu Ceria 2011

Banner Selamat Datang, Kunjungan Sie Bapa GKPS Simalingkar ke GKSP Silou Merawan 2011

Pdt Paul Ulrich Munthe, Pada Pemberkatan Pernikahan di GKPS Simalingkar 2012
















Album Keluarga












Jumat, 18 Maret 2011

Kaya atau miskin sebatas perasaan

Ide ini muncul pada tahun 2010, ketika kesulitan keuangan dalam pembangunan rumah, tapi pada saat yang bersamaan ingin membeli mobil baru. Lalu bigung bagaimana caranya; salah satu cara terbaik adalah 'anggap saja besok akan dapat banyak uang' cukup untuk membangun rumah dan membeli mobil baru. Lalu perasaan itu dipupuk terus, hingga menjadi 'gaya'. Gaya orang banyak duit itu, tidak pernah merasa miskin walau duit nggak ada, karena perasaan banyak duit....

Memulai kehidupan dari kematian (start from the finish)

Andai aku mati sebentar lagi, kira-kira apa yang kulakukan sekarang,
Andai aku mati sebentar lagi, apa yang kulakukan kepada anak-anakku
Andai aku mati sebentar lagi, apa yang akan kulakukan kepada teman-temanku
Andai aku mati sebentar lagi,
Andai aku mati sebentar lagi,
Andai aku mati sebentar lagi,
bahkan....
Apa yang kulakukan kepada musuh-musuhku.

Memulai kehidupan dari kematian (start from the finish)

Andai aku...

Butuh banyak teman sehat tapi tak waras

Rasanya...

Butuh banyak teman sehat tapi tak waras

Rasanya...

Kamis, 18 November 2010

Plan A..Plan B

Strategi perang yang baik, sudah memenangkan setengah pertempuran. Perencanaan yang baik, sudah menyelesaikan setengah kegiatan. Begitu kata- kata yang sering kita dengar, atau kita baca pada buku- buku pintar mengenai pentingnya merancang langkah-langkah yang akan kita kerjakan. Langkah-langkah itu tentu kira perkirakan adalah langkah yang membuat kita menempuh waktu paling singkat, tenaga paling sedikit, membutuhkan bekal paling sedikit, untuk tetap sampai ke tujuan yang diharapkan. Namun karena kehidupan laksana awan dan langit, dimana hidup tetap harus ada seperti langit, sementara keadaan lingkungan berubah-ubah seperti awan yang datang silih berganti. Untuk bisa tetap sampai ketujuan yang diharapkan dengan keadaan lingkungan yang berubah-ubah itu beberapa hal perlu mendapat perhatian kita :
  1. Fokus; seperti pelari yang fokus ke garis finish. Fokuslah kepada tujuan. Bila kita sibuk memperhatikan dan merespon para penonton yang ulahnya macam-macam, dan teriakan yang kadang aneh bagi kita, kita lupa akan garis finish. Dan kita akan sampai disana sebagai penggembira saja dengan kelahan dan kadang rasa malu.
  2. Sisi baik; lihat sisi baik dari rencana yang sudah disiapkan, cari dan kenali potensi atau celah untuk melakukannya, dan itu selalu ada.
  3. Metode berbeda; bila tidak mungkin melakukan yang sudah direncanakan, tetap gunakan sumber daya yang sama, dengan methode berbeda.
  4. Sebab-akibat; selalulah berpikir rasional diatas emosional, seprti : kalau ini dipilih akibatnya apa, kalau tidak dipilih akibatnya apa. Tentu akibatnya terhadap pencapaian tujuan.
  5. Semuanya mungkin; hanya ada satu hal mustahil didunia, yaitu : bila kita ingin memakan kepala kita sendiri. Oleh karena itu, mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan bukanlah hal mustahil, kecuali itu tadi; kita ingin makan kepala kita sendiri. Diluar itu, semua tujuan mungkin untuk dicapai.
  6. Jangan tanggung; kalau pegang, pegang dengan erat. Kalau lari, lari dengan cepat. Kalau lompat, lompat yang jauh. Ragu-ragu hanya menghasilkan kerugian lebih besar, kita akan semakin jauh dari pikiran rasional.
  7. Hidup ini seperti menaiki anak tangga yang tidak terkira, tidak ada finishnya. Keberhasilan saat ini adalah awal menuju tangga keberhasilan selanjutnya. Seperti bermain selancar diatas gelombang, bila tetap berhasil mendapatkan puncak gelombang, itulah kebahagiaan hidup. Sebaliknya, tidak berusaha mencari dan mencapainya, kita akan bosan menunggu di panas matahari dan asinnya air laut. Dan awas..ikan hiu datang, dan kematian kita pun hanya berkesan untuk kita sendiri dan hewan-hewan yang tak berperasan.

Jumat, 12 November 2010

Pentingnya kuantitas dalam imunisasi

Kadang-kadang sulit untuk menentukan mana yang lebih dulu dicapai; kuantitas yang tinggi atau kualitas yang tinggi, semenetara melakukan keduanya mengalami kesulitan. Namun untuk imunisasi, saat ini kita sudah bisa percaya secacra umum kualitas pelayanan sudah standart, karena petugas sudah lulusan perguruan tinggi diikuti dengan banyak training dan monitoring. Oleh karena itu kita sudah bisa lebih konsentrasi bagaimana meningkatkan cakupan. Kegiatan ini memerlukan kerja bersama berbagai pihak untuk hal-hal berikut :
1. Menyebarluaskan informasi pelayanan kepada masyarakat.
2. Bersama mengatasi rumor yang berkembang.
3. Menggunakan sumberdaya lokal untuk kegiatan.
4. Menghadirkan masyarakat penerima pelayanan ke sarana pelayanan.
5. Bersama melakukan penjaringan untuk mereka yang tidak datang ke pelayanan.
6. Secara bersama bersemangat mencapai cakupan 100%.
Berhubung imunisasi diberikan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit yang sangat menular, maka cakupan dibawah 100% akan beresiko adanya sumber penyakit ditengah masyarakat dan jumlahnya setiap periode akan terakumulasi dan lama-lama menyebakan ledakan penyakit di masyarakat yang sering kita sebut wabah.
Andaikan cakupan cuma 75% dan semua memiliki kekebalan yang cukup, berarti selalu ada 25 persen yang tidak memiliki kekebalan, dan dapat menjadi sumber penularan. Bila ini terjadi pada setiap periode, maka akan terakumulasi, dan pada suatu saat akan terjadi ledakan. Keadaan ini sangat berbahaya, dapat mengancam nyawa, dan perlu banyak sumber daya mengatasinya. Dengan demikian sudah seharusnya terjadi pembagian tanggungjawab dalam kerjasama antar pihak terkait. Paling tidak seperti berikut :
1. Pemerintah Desa menyiapkan tempat pelayanan yang layak di desa berupa Pos Yandu.
2. Pemerintah desa, bertanggungjawab dalam menghadirkan masyarakat ke tempat pelayanan, yang sudah ada di Pos Yandu.
3. Pemerintah Desa menyediakan kader untuk dilatih dan bekerja untuk kesehatan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan kader seperti pakaian, transport, snack dan lainnya.
4. Petugas kesehatan bertanggungjawab menyediakan fasilitas kesehatan dan tenaga yang profesional untuk memberikan pelayanan yang bermutu.
5. Pemerintah Desa dan Kader bertanggungjawab dalam tindak lanjut masyarakat yang tidak hadir.
Dari pembagian diatas, jelas sekali bahwa sebaiknya petugas kesehatan yang datang untuk pelayanan di Pos Yandu (pelayanan lapangan lain) konsentrasi dalam pelayanan yang bermutu tinggi, tidak lagi sibuk dengan urusan-urusan mobilisasi masyarakat dan memenuhi kebutuhan kader. Urusan kebutuhan Pos Yandu dan lainnya, dapat menjadi tanggungjawab Pemerintah Desa dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD). Dan tentunya kita perlu mendukung penggunaan 70% ADD untuk kegiatan kemasyarakatan, dan Pos Yandu adalah kegiatan rutin dan pelayanannya sangat mendasar. Semoga pemegang ADD membantu Pos Yandu skuat tenaga, untuk kesehatan masyarakat desa, terutama bayi-bayi kita. Amen.

Jumat, 22 Oktober 2010

Kepentingan Yang Lebih PentingAngin


Sejak duhulu kala, setidak nya sejak SD selalu diajarkan untuk mendahulukan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi. Pengajaran ini sungguh membingungkan, bahkan sulit dipahami apalagi diimplementasikan, hinga lulus sarjana bahkan magister. Dan 30 tahun kemudian, hal ini kumengerti dengan baik. Ketika berharap organisasi kerohanian mendukung kegiatan kesehatan untuk umatnya, ada petinggi-petingginya yang menolak dengan alasan yang tidak jelas dan tidak bisa diklarifikasi. Walaupun nyata sekali kegiatan yang dilakukan tidak membutuhkan materi, hanya butuh sedikit waktu untuk mewartakan, sekedar pengumuman bagi umat. Dan ini untuk keselamatan bayi-bayi dan ibunya, agar mereka terhindar dari Tetanus Neonatorum yang kematiannya 100%. Tidak ada bayi baru lahir yang selamat bila menderita Tetanus. Mengapa masih ada jiwa yang tidak bergetar mendengar kematian bayi, dan banyak hati yang menangis ketika kematian para penjahat. Satu-persatu sel otakku mulai berpikir mundur pada pengajaran itu, dan beruntung sekali punya guru yang mengajarkan ini, dan aku masih mengingatnya setelah 30 tahun kemudian dan Tuhan menunjukkan jalan bagaimana hal ini perlu diterapkan. Beginilah caranya Tuhan mengajar orang-orang, selalu dengan jalan-jalan yang tidak terpikirkan. Apa yang terjadi bila kita mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi, apabila kita berhadapan dengan kepentingan orang banyak. Kira-kira kemungkinannya seperti ini :
1. Karena kita mahluk sosial, yang hanya dapat hidup dengan adanya kegiatan orang lain yang membantu kehidupan kita, maka kesejahteraan orang lain akan meningkatkan kesejahteraan kita.
2. Kehidupan bersama yang seimbang, tidak menimbulkan banyak benturan dan ketegangan, tetapi dipenuhi oleh harmoni yang indah bagi semua orang. Laksana orkestra dengan banyak suara berbeda tetapi enak didengar.
3. Seperti banyak pohon bakau di tepi pantai, yang bersama-sama mendapat kahidupan dari lumpur pantai, akan sama-sama kuat menahan gelombang. Dan kekuatannya menyelamatkan jiwa,
4. Proses akan jauh lebih lancar, bila ada niat saling mendahulukan. Sikap saling mendahulukan sangat damai dan bertahan cukup lama dalam sanubari, dan ini mengubah banyak sifat jahat menjadi baik. Seorang pemimpin yang mendahulukan anak buahnya makan lebih dulu, akan memberikan kesan mendalam dan mengubah sifat-sifat destruktif menjadi konstruktif.
5. Pada saat kelompok sudah merasa nyaman, maka akan banyak orang yang menanyakan "apakah kita merasa nyaman atau tidak". Pada saat kelompok sudah kenayang makan, maka akan banyak orang bertanya kepada kita "apakah kita sudah makan atau belum". Perhatian ini tidak akan kita dapatkan, bila kita maka n dan kenyang lebih dulu. Dan keadaan ini sangat indah.
6. Kita akan menjumpai banyak orang baik hidup disekeliling kita, dan akan banyak kebaikan yang datang.
7. Dan Tuhan akan menunggu kita di KerajaanNya di Sorga, kehidupan kekal bagi mereka yang mendengarkan berita benar dan merenungkannya serta mengerjakannya.

Sebegitu banyak tempat menyedihkan yang dengan mudah ditemukan ; kehidupan yang melarat diantara beberapa kehidupan yang mewah. Keadaan ini terjadi karena orang-orang berkuasa senantiasa melupakan kepentingan orang lain atas uang orang lain yang ada didepannya, dan menggunakannya untuk kepentingan dirinya, istrinya, anak-anaknya. Dan pada saat kehidupan orang lain semakin susah, melupakan banyak hal termasuk ajaran-ajaran baik. Pemberontakan dan kebencian menjadi kebiasaan dan kebanggaan. Betapa mengerikan kehidupan ini bila seorang yang miskin bangga bila bisa melempar mobil orang kaya dan paling tidak memecahkan kacanya dari kejauhan. "Semoga Tuhan mencintai Bangsa ini". Bila satu hal saja dilakukan, akan mengubah banyak hal lain, mengapa kita tidak melakukannya. Bila satu hal kita lakukan, akan membuat banyak kejahatan berubah menjadi kebaikan, maka mari kita lakukan !. Itulah ajaran yang sangat mendasar, tempat kita membangun hati dan nurani. Dan dari sini kerajaan Surga bisa dibangun. Hanya satu hal saja..satu hal..: JANGAN ENGKAU KORUPSI. Amen.

Penguasaan Diri

Hal yang paling gampang mempengaruhi penguasaan diri ada kekuasaan. Kekuasaan diperuntukkan untuk mempertahankan diri atau kehidupan. Dan oleh karena itulah kita perlu menyadari bahwa tatkala membicarakan uang, banyak orang cenderung menunjukkan kekuasaan. Akan kelihatan sekali upaya untuk menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kekuatan untuk mebicarakan tentang tersebut, terutama bila uang itu sebagaian dapat menjadi miliknya. Itu adalah keadaan normal dan dapat terjadi pada siapa saja. Tetapi dapat dipikirkan apa yang terjadi bila, masing-masiang yang berkepentingan menunjukkan kekuasaannya, maka kekuasaan akan berhadapan dengan kekuasan. Hasilnya pastilah yang tadinnyabaik menjadi rusak, yang sudah rusak gagal untuk diperbaiki. Dan tidak ada yang mengharapkan hal itu terjadi termasuk mereka yang sedang berkuasa. Disinilah kehadiran kita diperlukan ;
1. Bagaimana menjadi perekat tatkala sudah mulai ada keretakan.
2. Menjadi penguat tatkala sudah mulai ada yang lemah.
3. Menjadi pelembut tatkala sudah ada yang mulai keras kepala.
4. Menjadi peredam tatkala mulai ada benturan-benturan.
5. Menjadi pemberi medali tatkala ada yang mulai merasa kalah.
6. Menjadi penawar tatkala ada yang merasa besar kepala
7. Menjadi teman bagi mereka yang merasa tidak dihargai
Dan dari semua itu, memastikan semua orang pernah tertawa tatkala kita mengambil bagian. Bila menemukan orang-orang berkumpul (rapat) mengenai anggaran dari Donor selama 4 jam dari normalnya 1 jam, tentulah banyak keretakan-keretakan, ada pihak yang merasa lemah, ada yang keras kepala, dan mulai ada benturan antara atasan bawahan, ada yang merasa terpojok dan kalah, ada yang merasa diatas angin dan besar kepala, dan ada yang merasa kerjanya tidak dihargai. Dan saat Tuhan dan Surga menjadi cerita, suasananya berubah menjadi hening. Dan pada saat beberapa orang diduga akan tidak mendapat pertanyaan dari Tuhan saat masuk Surga dan beberapa lainnya akan mendapat banyak pertanyaan termasuk sang boss, semua tertawa gembira, tidak ada ketersinggungan. Semua menjadi menguasai diri, karena kita yang hadir mencoba menguasai diri. Ermera, Timor Leste,20-Oct 2010

Jumat, 15 Oktober 2010

Kegiatan Seksi Bapa GKPS Simalingkar "Sentuhan Kreatifititas Menggugah Jiwa"

Kalau dilihat materi pelayanannya, kegiatan seksi Bapa GKPS Simalingkar ini, standar saja. Ada doa, nyanyi bersama, koor, musik, khotbah, makan-minum dan acara biasa lainnya. Tetapi setelah acara selesai selalu saja kelihatan wajah-wajah dan kesengaran suara-suara yang mengharapkan kegiatan itu dilakukan lagi lain waktu "sangat menarik,menggembirakan, baru ini kami merasakan enaknya bernyanyi memuji Tuhan, pulang larut malampun tak apalah...." dan saat lagu-lagu yang sudah umum dinyanyikan itu dinyanyikan "tarian dengan nuansa Simalungun pun mulai tanpa komando dan dengan sendirinya". Dan "bernyanyi dan menarilah untuk Tuhan" senantiasa terjadi di pelayanan itu. Hanya butuh sentuhan kecil yang biasa dilakukan sebelum kegiatan dilakukan, kira-kira seperti ini :
1. Menetapkan inti acara seperti :mengaktifkan seksi Bapa yang kurang aktif di tempat tujuan dan atau doa utk orang sakit dan atau cinta lingkungan dan atau penyegaran iman dan lainnya. Hal ini penting supaya materi pendukung bisa disesuaikan.
2. Menyusun run down ; supaya bisa diketahu berangkat dari Medan jam berapa, jam berapa tiba, singgah di mana saja, sampai di tujuan jam berapa dan acara apa dan petugasnya siapa.
3. Menghubungi Pendeta/Pelayan yang akan fokus ke palayanan pada point 1, serta menjelaskan dan meminta saran tentang rundown nya. Pendeta/pelayan harus sepakat dengan acara dan mekanismenya, karena sangat bagus bila acara "mengalir" saja dengan sedikit bantuan protokol.
4. Mempersiapkan Multimedia (film, pwr point, lagu-lagu, teks koor, dan lainnya)
5. Melakukukan latihan-latihan dan simulasi rundown, dalam latihan selalu di usahakan supaya kegiatan lebih banyak menagalir tanpa panduan, dan melibatkan lebih banyak jemaat yang dikunjungi, paling tidak 1 kegiatan setiap seksi. Sehingga semua menjadi pelayan, tidak ada yang merasa sebagai penonton.
6. Koordinasi dengan daerah tujua, untuk persiapan acara, akomodasi dan lainnya.
7. Bila ada acara rekreasi disusun sendiri, dan diusahakan rekreasi bersama, semacam mini outbound.
8. Sangat baik bila bisa sampai ditempat tujuan lebih cepat dari jadwal. Sehingga bisa setting alat (sound system, multi media, kursi, persiapan tuan rumah dan urusan pribadi lainnya seperti mandi dan lainnya.
9. Setelah sampai, team kreatif segera pasanga dan setting alat. Penempatan dan performance terbaik, usahakan terus sampai dapar performance terbaik dengan kondisi yang kadang penuh keterbatasan. Seeting harus semaksmal mungkin, karena ini sangat menentukan jalannya acara.
10. Seluruh rombongan, hadir lebih awal di Gereja, dan menyalam sebanyak mungkin jemaat yang hadir.
11. Acara berakhir, sesuai rundown. Tidak menambah-nambah acara sangat bagus. Bila acara sudah habis sesuai rundown, sound system dan multimedia segera di off kan. Hal ini penting supaya jangan sampai ditambah-tambah sampai bosan, kalau sudah bosan tidak ada lagi kerinduan.
12. Apapun yang dilakukan, apapaun hasilnya "PUJI TUHAN".
13. Ada evaluasi kecil waktu sermon.
14. Kegiatan baik selalu minta di ulangi, diulangi dan diulangi.
AMEN.
SELAMAT.!!

Senin, 11 Oktober 2010

Memperhatikan orang-orang kaya

Seorang sahabat yang sudah lupa entah siapa namanya, menulis di Facebook "lebih baik memberi dari pada menerima". Cepat sekali aku memberi comment "memberi adalah ciri orang kaya, sedang menerima adalah ciri orang miskin. Orang kaya tidak pernah miskin dan orang miskin tidak pernah kaya". Lalu sahabat ini comment lagi " koq bisa ??"..dan seterusnya..comment di comment lagi. Pada waktu jam makan siang di UNICEF Dili, Timor Leste, saya dan beberapa staff termasuk driver UN juga, bercerita mengapa orang America, dan banyak negara Eropah, termasuk Asia seperti Jepang "banyak sekali uangnya" dan bagaimana mereka bisa memberi bantuan begitu banyak, termasuk menggaji aku yang tingginya luar biasa. Gaji satu bulan disini lebih dari gaji satu tahunku yang sekarang. Dengan ringan aku respon " mereka itu banyak uang, karena mereka rajin memberi, mereka yang kaya-kaya di negaranya sana, berpikir "apa yang dapat dilakukannya untuk orang lain". Atau paling tidak dia berpikir, apa yang bisa kubantu sama orang ini biar dia tidak menyusahkan aku. Sehingga semakin banyak hartanya, semakin besar motivasinya membantu orang lain, dan saya sambung dengan seenaknya "dan Tuhan memberkati orang-orang ini" dan uang mereka selalu bertambah banyak dan banyak. Lalu saat blog ini kutulis, aku pun ingin jadi orang kaya..ingin kaya dan kaya. Dan tentu tak perlu pengalaman untuk menjadi kaya, kaya adalah saat ini, bukan masa lalu dan masa yang akan datang. Merasa tidak berkucupan adalah ciri-ciri orang miskin. Bila selalu merasa tidak berkecukupan, maka tak pernah ia menjadi kaya. Tetapi miskin di hadapan Allah adalah kekayaan terbesar, karna orang miskin tidak merasa memilki apa-apa, bahkan makan hari ini pun menunggu adanya anugerah dan berkat..bila di tunggu datang dari kuasa Tuhan, itulah kekayaan yang sesungguhnya, karena hanya kepadany Tuhan memberi kebahagiaan.

Minggu, 10 Oktober 2010

Algoritma untuk menentukan status eliminasi dan resiko Maternal Neonatal Tetanus

Berikut adalah alg

Wawasan menyempit dikala marah

Sadar atau tidak sadar, tindakan baik dan benar sangat dipengaruhi oleh wawasan kita terhadap tindakan yang akan kita lakukan beserta rentetan sebab akibatnya.Karena di dunia ini hukum "aksi-reaksi" tidak dapat dihapuskan. Setiap aksi yang kita lakukan pastilah ada rekasi awal yang memicunya dan ada reaksi lanjutan sebagai akibatnya. Demikianlah kejadian-kejadian terus berlangsung, seperti reaksi nuklir, yang hampir tidak diketahui kapan reaksi terakhir akan terjadi dan dimana, serta menimpa siapa. Kala kita marah, reakasi adalah "fight" dimana kita siap menghancurkan yang dianggap lawan atau yang tidak sepaham atau yang berpotensi menjadi pengalang keinginan kita. Pada saat seperti itu, maka niat kita cuma satu "lawan harus kita serang" "kehancurannya adalah kebahagaiaan saya" bahkan kadang ada yang sampai mengatakan "mati pun jadilah". Bukankah kalau dia sudah mati dia tidak akan menikmati kemenangan yang dimaksudnya. Pada sisi lain, marah adalah ventilasi. Anggaplah air direbus sampai mendidih, dan bila tidak ada lubang untuk jalan keluar uap, pastilah wadahnya meledak dan hancur. Namum pada kehidupan manusia, interaksi interpersonal, dimana hubungan antar manusia sudah menjadi keharusan untuk bertahan hidup, ventilasi harus dikelola dengan benar. Pengelolaan melalui komunikasi intrapersonal merupakan salah satu pilihan pertama. Dimana kita berbicara kepada diri kita sendiri; dimana kita skarang, mengapa kita ada pada tempat sekarang, kemana kita akan pergi, dan untuk apa kita pergi kesana..dan seterusnya. Namun komunikasi interpersonal harus seimbang dengan intrapersonal, supaya tidak terjadi keadaan-keadaan yang seperti nyata menurut kita tapi tidak nyata bagi kebanyakan orang, lalu kita tertawa sendiri. Komunikasi interpersonal, memerlukan orang dan waktu yang tepat. Rumah ibadah adalah tempat dan ada orang-orang terbaik bagi kita sebagai ventilasi, semoga.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Cinta Monyet (eksplorasi dari status "Natalie Barus")

Pagi ini dari Timor Leste, nafas ku sangat sesak. Serasa saluran nafasku kurang lebar untuk mengeluarkan semua kesesakan yang ada di dadaku. Kadang hembusan nafasku sangat kuat dan kuat sekali, sampai akupun tak percaya. Face book adalah salah satu ventilasi yang ada dan membuat beban serasa terbagi ke sana-sini, bahkan kepada friends yang belum pernah bartemu wajah, dan dari dunia mana saja. Pagi ini Tuhan kirim lagi seorang friend yang bijak, menulis status "Terkadang saat kita ingin menyayangi seseorang, kita berbuat sesuatu tindakan yg malah bisa membunuhnya perlahan-lahan dikemudian hari..". Begitulah cerita "energizer" yang beberapa kali kupakai untuk membangkitkan semangatku dan kawan-kawanku agar beranai melakukan kasih sayang denan benar, sehingga berbuah kehidupan, bukan kematian. Alkisah, seekor monyet berada diatas anak sungai pada musim kemarau. Setiap hari dia memandang air sungai bertambah sedikit, dan beberapa sisinya mulai mengering. Beberapa ikan yang kurang bijak, dan tidak mau "berubah" tetap bertahan di tempatnya, tidak mau melompat sedikit saja agar masuk kedalam aliran air yang lebih dalam. Lalu si monyet melihat ada ikan yang sudah mengalami kesulitan, karena air di tempatnya mulai menyusut, dan sudah terlalu jauh untuk melompat ke air yang lebih dalam. Monyet terus memandangi dan semakin lama semakin kasihan, lalu dia berpikir ikan itu butuh kasih sayang. Monyet turun ke sungai dan mengambil ikan itu dan membawanya ke atas pohon, lalu membelai-belainya sambil berkata dalam hati aku mengasihimu, sungguh kasihan aku melihatmu. Lalu ikan itu mati lebih cepat dibanding dibiarkan saja didalam air. Si monyet kelihatan berhati lembut, tidak tega "melemparkan" ikan itu ketempat yang menyelamatkan, karena tempat itu tidak bisa, itu bukan tempatnya, tempatnya adalah yang sekarang, diaman dia sudah mulai menggelepar. Terimakasih ibu Natalie Barus, memaksa kakak saya Mahdalena Saragih untuk berhenti berobat kampung yang mematikan jiwa dan roh itu dan membawanya ke RS, dan proses panjang pemeriksaan dan pengobatan itulah kemudian memberi dia kehidupan baru setelah hampir saja mendapat kematian kekal dari sang dukun. Setelah sekitar 4 bulan pemeriksaan dan pengobatan, sekitar 2 minggu lalu dia menyatakan pasrah kalau dipanggil Tuhan, karena hasil pemeriksaan dia menderita Brain Cancer Metastase. Walau hari ini, Minggu 10-10-10 dia akan dikebumikan dan walau saya tidak bisa mengantarnya ke peristirahatan sementara dibelakang rumah kami, dia sudah memiliki kehidupan pada saat dia tahu Tuhan akan memanggilnya. Seperti kata penjahat yang satu itu " Tuhan ingat aku bila engkau sudah sampai di kerajaanMu" lalu jawabNya " Hari ini juga engkau bersamaKu....." itulah kehidupan. Terpujilah Tuhan pencipta semesta alam dan segala isinya. Amen

Jumat, 08 Oktober 2010

Surat Yang Tak Pernah Terkirim Sebelumnya

Bila boleh menulis surat sekali saja; sudah kusiapkan banyak kata, banyak waktu, dan pasti bayak sekali keinginan. Namun bisa kupastikan aku akan menulis surat hanya sedikit lebih panjang dari alamat kemana surat akan kutujukan, bahkan bila alamatnya ditulis dengan lengkap, isi suratnya lebih pendek dari alamat itu. Banyak sekali yang ingin kusampaikan, banyak khayalan yang seolah akan mejadi nyata setelah aku ada disana, dan ingin sekali kutulis surat untuk itu. Serasa waktu akan segera habis, serasa kata-kata yang akan kutulis sudah sampai ke alamatnya. Dan sampai sekarang, tentulah balasan tidak ada secara tertulis, karena aku tidak pernah menulisnya. Aku hanya merasa telah mengirimkanya, dengan hati dan pikiranku setiap malam dan setiap pagi, karena pikiran beserta energinya tidak dapat dihalangi oleh ruang dan waktu. Tidak ada tanda-tanda surat itu akan mulai kutulis, tidak ada tanda-tanda bahwa pesan-pesanku sudah sampai walau tanpa surat. Bagaimana mungkin bisa menulis surat, bila air mata mengalir deras. Bukankah kertas-kertas akan basah, tulisan-tulisan akan sulit dibaca, dan kalaupun suratnya kukirimkan sepertinya saya tidak sopan, mengirim surat dengan tinta yang tidak karu-karuan karena basah. Setiap hari, dua kali sehari; kupelajari bagaimana orang-orang mandul bisa hamil dan melahirkan orang-orang besar dan penuh berkat ; ingat saja Ishak, Yakub, Samuel. Dan selalu kukenang kisah-kisahnya, ingin sekali kutulis surat, namun tidak sempat lagi. Karena hari ini Jumat 8 October 2010, Kakaku yang banyak berkorban untukku,anak-anakku, keluargaku, telah dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya. Ketika dia berkata "aku sudah siap" dipanggil Tuhan, dan "sudah capek dengan perawatan Rumah Sakit", banyak surat yang ingin kutulis dan kukirimkan, tapi tak satu kata pun sempat kutulis, sampai malam ini sudah pukul 11.30 PM Timor Leste. Dan sekarang juga sudah ada balasan surat yang pernah kutulis itu " Karena Tuhan yang berkuasa atas kehidupan dan kematian, pun seisi langit dan bumi " dan ingin lagi kutlis surat " Selamat Jalan Kakakku Mahdalena Saragih". Minggu 10/10/2010 engkau akan berdiam di peristirahatanmu sementara, di belakang rumah kita di kampung. Tempat kita dibesarkan, dan pasti kita semua juga akan seperti itu, sampai Tuhan datang. Dan Kutulis semua ini untukmu karena aku tidak bisa ada disana, walau hanya sekedar melihat tubuhmu yang sudah kaku. Ingin sekalu ku ikut mengangkat peti yang banyak ukirannya sebagai rumah barumu, ingin sekalu melihat begitu banyak orang mengasihi kita, dan melepasmu pergi selamanya. Surat ini kutulis dari tempat yang jauh sekali, jauh sekali dari kampung kita, hingga aku tidak bisa hadir. Kutulis lagi surat ini sekaligus untuk kau bawa "Tuhan..kakakku ini lebih banyak menderita semasa hidupnya, dan berilah kesenangan di sisiMu, sungguh kami lebih mengerti kebesaran Tuhan setelah dia pergi selama-lamanya.

Jumat, 24 September 2010

Lama atau Sebentar

Entah bagaimana tanggal lahir kami bisa sama,persis. Sama-sama tanggal 27 Desember, berbeda satu tahun. Itu artinya pada saat dia berumur 3 bulan mama sudah hamil lagi, mengandung aku. Dan pada saat aku lahir sebagai anak laki-laki pertama setelah dua kakakku perempuan, pastilah keluarga sangat bangga sekali sebagaimana layaknya keluarga batak. Sepertinya menjadi hal biasa, bila kakakku Lena Saragih yang saat itu harusnya mendapat ucapan selamat ulang tahun I tidak mendapat perhatian lagi,karena semua perhatian keluarga besar tertuju padaku, yang dianggap penerus marga. Tidak ada kesalahan disana, karena keadaan itu sudah dimaklumkan hampir semua penduduk desa dan mungkin orang kebanyakan. Dan kami tumbuh bersama di desa bersama kakak tertua dan 2 adikku, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Kami bersekolah dengan kakakku Lena ditempat yang sama di SD negeri 091721. Saya jauhlebih cepat bisa membaca dari pada dia walau kelas nya sudah satu tingkat diatasku. Dia belum bisa membaca saat aku masuk kelas satu dan sudah tau membaca. Demikian juga sampai SMP dan SMA, kami bersekolah ditempat yang sama, keadaannya. Dan dapat diguga mungkin pada saat bayi dan masa balita aku mendapat lebih banyak perhatian dari pada kakaku. Lalu berikutnya, dia hanya tinggal di rumah kaka tertua saya dan saya, untuk membantu kami mengurus anak-anak, karena sulit bagi dia mendapat pekerjaan. Dan pada tahun 1991, ketika dia menjaga anak-anak kakaku di Pematang siantar, tulang pangkal pahanya reak, kerena mungkin rapuh dan tidak kuat menopang tubuhnya dari posisi jongkok ke berdiri sehabis menyetrika. Saya waktu itu sudah bekerja sebagai Med.Rep dan tinggal dirumah kakak juga. Waktu mau di bawa berobat, dia sangat kesakitan dan menagis, saya sampai hampir pingsan merasakan sakitnya dan untung masih sempat ketempat duduk dan berbaring ketika merasa oyong. Saya tidak melihat bagaimana ia dinaikkan ke mobil, karena saya oyong. Dan beberapa tahun dia tinggal dirumah mengurus dan mengajari anak-anak kami di Medan, hingga anakku Fika bisa membaca pada usia 3 tahun. Dan mengurus dengan telaten anak kami Cici yang mendapat pengobatan 3 tahun, dan menjaga anak kami Ganesta yang permintaannya banyak sekali. hamipr dua tahun belakangn, dia sudah mulai merasa gembira, sudah punya usaha berjualan pulsa,sudah punya yamaha Mio, dan sudah bisa memberi uang ke orangtua,ke geraja dan ke anak-anak kami. Tuhan mempunyai jalan sendiri bagi kehidupan manusia, setelah merasa nyaman dengan usasa keccil-kecilannya yang dengan susah kami bangun bersama, 7 bulan terakhir dia merasa sakit kepala, seperti sakit kepala biasa. Tapi terkadang semakin lama terasa semakin sakit, sampai muntah dan dia menangis menahan nyeri. Kami bawa scanning tidak kelihatan gangguan di otaknya. Keadaan memburuk karena perasaan seolah-olah penyakit ini brhubungan dengan magic, disitulah saya marah sekali, dan rupanya marah saya tidak membantu, saya menyesal sekali. Dan orang tua memutuskan membawa kekampung dengan alasan disini tidak ditemukan penyakitnya, kamipun tidak tau membawanya kemana, karena kami masih menunggu perkembangan dan akan memeriksakan kembali. Setelah di kampung,pengobatan dukun yang menghancurkan itu dijalani sekitar 4 bulan, dan itu menghancurkan semuanya, kepercayaan antar keluarga, kepercayaan kepada terapi kesehatan, terutama kepercayaan akan kekuatan Tuhan jatuh ke titik terendah pada seluruh keluarga kami, kecuali keluarga saya dan adikku yang bungsu karna dia juga penginjil. Entah mengapa tulang giginya bengkak dan semakin besar dan semakin besar, dan pengobatan dukun itu mungkin memperparah keadaan. Terakir tulang gigi itu sudah busuk dan keluar nanah dari rahang bawab, dan wajahnya bengkak sekali. Selalu terjadi pertengkaran keluarga terutama dengan bapakku ketiaka ada rencana dibawa ke Rumah Sakit. Dukun itu merusak semuanya. Tetapi karena sudah sangat tidak tega melihatnya, saya ultimatum orang tua supaya membawa ke Rumah Sakit atau tidak mengurusnya lagi, dan mulailah pengobatan Rumah Sakit. Pemeriksaan demi pemeriksaan dijalani dengan berbagai situasi yang tidak begitu baik, karena dia begitu takut dengan pemeriksaan Rumah Sakit, kami gagal meyakinkan bahwa Dukun itu telah merusak kita dan sekarang kita ada di tempat pengobatan yang benar, walaupun saya adalah seorang trainer. Direncanakan untuk membersihkan tulang gigi yang infeksi, tapi ternyata semua sudah busuk dan rapuh, sehingga rahang kanannya harus dipotong separuh, dan direncanakan dipasang plat 6 bulan kemudian. Tetapi keadaan cepat sekali berjalan, kejang teras datang seara berkala, Ephorus GKPS Pdt Jaharianson (Jaka) sudah membimbing dan memutus hubungan dengan dukun sesat itu, dan sekarang dengan diagnosa brain cancer, kakakku Lena Saragih tidak lagi bisa berjalan, sulit makan-minum dan bicara..dan dari rumah kami jl bunga ncole XIVA no 76 akan berangkat pagi ini ke Negeri dolok, kampung kami, kerumah orang tua dengan mobil lae bpk Gerald (anak amboru). Saya tidak bisa berada disisinya walau sekedar berdoa dan mengatakan..semangat ya..semangat..masih bisa berubah...dan mengantarnya ke kampung sesuai permintaannya karena saya sedang di Dili Timor Leste. Hanya 50an hari lagi aku akan pulang ke Medan, dan permohonanku " ya Tuhan sepertinya baru kemarin kami sama-sama di SD,SMP dan SMA, sepertinya baru kemarin dia mengurus anak-anak ku hingga sekarang Fika sudah SMA, ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia mulai berbahagia dengan Mio nya untuk berjualan pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru sebentar dia mempunyai uang dari hasil kerja kerasnya 12 jam sehari menanti pembeli pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia merasa sakit kepala biasa dan masih bisa bermain-main dengan Ganesta, Dan Tuhan bila engkau izinkan 52 hari lagi aku akan bertemu dengannya dengan senyuman, dan ingin kuceritakan hal besar kepadanya. Tanpa dia ada, tidak tahu bagaimana kehidupan anak-anakku dimasa kecilnya, Ya Tuhan cepat atau lambat semua orang akan menghadap Enkau, hanya sedikit waktu untuk bersama di dunia, tetapi banyak kesempatan untuk mendapat kesenangan di sisi Tuhan (Haleluya 251). Terimakasih Tuhan, hidup lama atau sebentar disisi Tuhan adalah kesenangan, walaupun dengan air mata, terpujilah Tuhan tidak sebentar, tapi selama-lamanya. Amen

Anakku malaikat penolongku

Menjadi konsultan di organisasi dunia bagiku sangatlah terlalu tinggi. Hanya sebagai seorang trainer dan tidak fokus pada satu bidang di kesehatan, bagaimana mungkin saya bisa ada ditengah-tengah orang dari seluruh penjuru dunia dan menjadi konsultan bagi kegiatan tertentu, walaupun hanya jangka pendek. Dalam waktu yang pendek itu pula kehidupan yang harus berpisah dengan keluarga ; istri dan 3 anak, terlebih kakak ku Lena Saragih yang sedang sakit berat (brain cancer). Beban tugas yang begitu berat, selalu dikejar waktu, karena berhubungan dengan berbagai organisasi internasional, dan saling terkait satu sama lain. Integritas profesionallku tidak boleh turun tetapi sulit sekali membagi otak untuk pekerjaan, dan emphaty dalam penderitaan kakakku Lena Saragih, yang rasanya memasuki hari-hari terakhirnya menghadap penciptanya. Dan aku tidak bisa berdiri disana, hanya sekedar mengatakan...tetaplah semangat..akan ada perubahan...pikirkan saja bernafas yang panjang..lupakan sakitnya..dan lainnya. Walau terkadang aku marah sekali dalam keadaan dia tidak berusaha untuk bersemangat..tapi sekarang aku pahami betul, otaknya tidak mampu lagi mengatur semuanya..semua fungsi pasti sudah sangat kacau. Belum pernah aku aku berdoa setiap hari sambil menangis, supaya bila Tuhan berkehendak, beri dia ketenangan sebentar saja dan menunggu saya pulang, tidak lama. Karena pikiran kacau, pekerjaan saya yang menggunakan formula beberapa kali salah dan syukur sekali Tuhan beri saya Supervisor yang mengerti keadaan pikiran saya. Lalu tuhan beri saya anak-anak yang seperti punya sayap dan terbang disisi kanan dan kiri..Tuhan beri aku anak yang pintar sekali, melampaui apa yang kuketahui. Fika anakku yang paling besar, menulis di pesan skype " buka boardofwisdom.com pak!, tapi pertama saya abaikan, dan sepertinya dia tau saya benar-benar merasa sangat susah saat ini. Lalu dia pesanlagi "pak buka boardof wisdom.com" lalu saya buka pagi-pagi sekali, dan lebih banyak lagi air mata saya keluar, seteah Fika ingatkan ingatkan kedua kali, saya mulai semangat, banyak sekali tulisan-tulisan yang membuat aliran darah saya mengalir lebih kenccang. Terimakasih Tuhan beri aku malaikat penolong, saya bisa menangis adalah bukti kelenjar air mata saya normal, saya bisa bersedih adalah bukti tubuh saya masih berfungsi, saya mendengar anak-anak ribut adalah bukti telinga saya masih mendengar, saya mendengar anak saya mengeluh karena sulit bepergian karena saya tidak dirumah adalah bukti anak saya berpikir normal dan sedang tumbuh dewasa, saya terkadang berbeda pendapat dengan istri adalah bukti kami masih mampu memberi pandangan, kadang tidak ada selera makan walau duit cukup adalah bukti antara otak dan pencernaan saya masih berfungsi normal, ketakutan adalah bukti fungsi alarm otak masih bagus, ada jauh sekali dari keluarga saat ini adalah bukti banyak orang yang membutuhkan kemampuan saya, ingin cepat pulang melihat kakakku Lena Saragih adalah bukti kami benar-benar saudara kandung, marah karena orangtua percaya pengobatan dukun adalah bukti saya merasakan hanya kekuatah Tuhan yang paling tinggi dri yang ada, penyakit yang tak tersembuhkan oleh dokter terpintar sekalipun adalah bukti jalan Tuhan bukan jalan manusia dan pikiranNya bukan pikiran kita..dan malaikatku ada di rumahku, permainan biola nya yang kasar terasa seperti orkestra, dan biramanya yang kacau menjadi seperti gubahan komponis besar, gesekan yang tidak bersih bagaikan suara dalam keheningan, dan tulang belakangnya yang kurang normal adalah pemberat bagi kami, ibarat sebuah perahu yang punya beban dan sebagian badannya tenggelam, akan lebih stabil dibanding perahu kosong. Hidup selalu berada disisi malaikat, dan malaikat selalu ada di sisi kita, dekat sekali, dirumah kita..dan Tuhan..berkati kami.Amin

Doa dan Harapan untuk Magdalena Saragih (By Jannerson Girsang, Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar)

Doa dan Harapan untuk Magdalena Saragih.

Di saat kita kebingunan dan tidak paham rencana Tuhan atas seorang anggota keluarga, tindakan yang terbaik dilakukan adalah berseru kepadaNya. Itulah yang dilakukan keluarga Magdalena br Saragih, sore hari JUmar 24 Oktober 2010..

Itu juga yang saya sampaikan untuk menguatkan keluarga ini ketika membuka acara. Saya mengutip Yeremia 33:3. ”Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu, sesuatu yang besar dan yang tak terpahami, yakni hal-hal yang tdak kauketahui”.

Kami tiba di rumah Sy Jandes Saragih, adik kandung Magdalena, yang terletak di bilangan Bung Ncole, sore hari sekitar pukul 14.00. Cuaca begitu cerah, secarah harapan yang asih tersisa. Berseru kepada Tuhan!.

Saat saya masuk ke rumah melalui pintu garasi, Lena duduk di atas tempat tidur, menyandar ke dinding dialas dengan bantal. Wajahnya tampak lesu dan bicaranya kurang jelas, meski masih dapat kumengerti.

Dia menyambut semua tamu dengan semangat yang optimis. ”Terima kasih, terima kasih”, atau sekali-sekali dia hanya menundukkan kepalanya tanpa bicara, karena memang dia sulit berbicara akibat operasi di rahangnya beberapa waktu lalu.

Ketika kami tiba, beberapa anggota keluarga sudah lebih dulu hadir, termasuk dua mangkela Sy Jandes. Mama Vika keluar sebentar untuk mengurusi konsumsi. Luar biasa!. Meski lae Jandes tidak berada di tempat semuanya berjalan dengan lancar. Ibu rumah tangga yang bertanggungjawab. Ibu-ibu GKPS harus belajar banyak dari besan ini.

Sebelum acara dimulai kami berdiskusi dengan pendeta dan keluarga di ruang depan dekat kolam ikan yang menyejukkan. Dengan hidangan sirup dingin dan roti bolu yang dipotong-potong, kami menysun acara yang disepakati, termasuk tidak menangis di depan Lena.

Syukur, hari ini Lena mendapat HBN, yang dimulai pukul 14.45. Sekitar 15 orang dari Huria GKPS Simalingkar, termasuk sebagian besar guru Sekolah Minggu dan Pengurus. Padahal, kami tidak mengudang resmi. Hanya dari mulut ke mulut. Bukti bahwa Lena ada di hati jemaat dan teman-temannya sesama Guru Sekolah Minggu.

HBN dipimpin Pendeta Rasmidin Sinaga STh.

Lena menerima HBN dengan sungguh-sungguh. Dia duduk diapit ibu dan ayahnya. Para anggota jemaat dan keluarga yang berjumlah Kira-kira 25-30 orang sebagian duduk bersila di atas tikat dekat tempat tidur, sebagian berdiri.

Guru Sekolah Minggu GKPS Simalingkar itu dengan iman yang bulat mengikuti seluruh alur acara. Dia mampu mengucapkan semua kata-kata yang wajib diucapkannya.

Dia mengucapkan dengan lancar ketika pendeta menyodorkan Psalmen 119:41. Sambil dibacakan terlebih dahulu oleh pendeta, dia mengikuti ucapan pendeta. ”Sai soopma bangku idop ni uhurMU, Ale Jahowa, sonai hatuahonMu, romban hubani bagah-bagahMu”. Ayat ini diucapkannya dengan lancar, sebelum Pendeta melakukan acara HBN.

Saat Lena harus mengunyah roti yang disuguhkan pendeta, dia tampak dia kesulitan mengunyahnya dan hanya mampu memakan separuhnya. Tetapi dia tampak puas. Kemudian dia minum anggur satu sendok makan. Dia menelan dengan dibantu ibunya supaya anggurnya tidak meleleh dari bibirnya.

Sepanjang acara, mata Lena terlihat sayu. Sekali-sekali dia menggerak-gerakkan kakinya. Kadang ibunya mengurut kepalanya. Ibunya kelihatan pasrah dan mengikuti acara HBN. Kesedihan memang tak bisa tertutupi. Saat bernyanyi mata ibunya terlihat memerah, walau tidak menitikkan air mata. Ayahnya yang berdiri di sebelahnya serius mengamati pendeta yang memimpin acara itu.

Semua anggota jemaat yang hadir dan keluarga mengikuti acara HBN, semua mendapat roti dan anggur. Acara yang juga turut mendorong semua jemaat dan keluarga untuk turut memberi semangat dan menguatkan iman percaya perempuan yang telah mengajar banyak anak-anak jemaat ini.

Usai HBN, keluarga dan jemaat menikmati makanan dan minuman yang disediakan jemaat. Kami meninggalkan Lena yang terbaring menyerahkan kesembuhannya kepada Tuhan, sekitar pukul 16.45. Wajah-wajah keluarga begitu cerah dan bersemangat mengucapkan terima kasih atas kehadiran jemaat dan keluarga.

Memang, tadi malam kami sedikit terkejut. Sebelum acara partonggoan Sektor III dimulai, besan mama Vika berbicara khusus memohon supaya Jumat diadakan HBN. Karena keluarga merencanakan membawanya ke kampung hari Sabtu.

Permohonan itu kami penuhi dengan menghubungi Pendeta Resort. Pendeta tidak ada masalah dan awalnya dia menetapkan jadwal jam 10.30, tetapi akhirnya disepakati jam 14.00. Semua dikoordinasikan dengan Pengurus Sektor dan Pimpinan Majelis.

Kiranya Tuhan memberkati Magdalena dan meyakinkanya bahwa Tuhan Yesus Kristus turut campur dalam apapaun yang terjadi pada dirinya. Semoga keluarga mendapat kekuatan untuk mendampingi Lena atas rencana Tuhan yang terbaik bagi Lena dan memberi penghuburan dan kekuatan bagi kami dan seluruh keluarga untuk mendampingi dan mengobatinya.

Amin. Salam dari kami semua buat lae kami yang berada di tempat yang jauh. .

Kamis, 23 September 2010

Tunjukkan 1 tanda saja

soon

Bila orang lain panen di ladang kita

coming soon

Kerja, makan dan Istrahat dengan hati

Coming soon

Bila kita Menjadi Tuhan 1 saat saat saja

Katakanlah ada pada satu saat manusia berdoa dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan air mata dan jeritan hati, dan banyak diantaranya adalah orang-orang taat dan menjalankan kehendak Tuhan sepanjang hidupnya. Banyak diantara mereka adalah orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain. Dan tentu saja mereka diberbagai tempat dengan keperluan dan keadaan yang berbeda-beda. Dan bila suatu saat Tuhan memberi kita kekuasaan untuk menjawab semua doa yang disampaikan, bagaimana kita akan melakukkannya. Misalnya seorang penjual bakso berdoa supaya cuaca mendung, agar banyak orang makan bakso, tetapi penjual es krim berdoa supaya hari panas, agar banyak orang membeli es krim. Lihat lagi pada saat ada perlombaan, termasuk di rumah ibadah, beberapa peserta berdoa menjadi yang terbaik dari peserta lainnya, tetapi yang juara hanya ada satu. Dan banyak lagi contoh lainnya. Kalaulah kita yang diberi waktu sesaat saja untuk berkuasa atas semua doa, kita akan menerima jutaan doa dalam waktu yang bersamaan, dengan permintaan yang mungkin berlawanan dan disampaikan dalam kondisi yang bermacam ragam. Tidak bisa dipikirkan apa yang akan kita lakukan, mungkin saja kita akan segera sakit kepala dan makan obat tidur, dan membeiarkan semua terjadi dengan sendirinya. Dan bila itu terjadi, bukankah akan terjadi kekacauan besar, bila begitu banyak mahluk dan benda-benda yang ada diluar angkasa akan saling bertubrukan, ada yang keluar orbit dan menabrak benda lainnya, dan bisa saja kehidupan akan berakhir saat itu juga. Lalu sesaat saya berpikir, kehidupan sekarang ini masih ada karena saya tidak menjadi Tuhan atas doa-doa yang saya sampaikan. Terimakasih Tuhan, Amen.

Sabtu, 18 September 2010

Eliminasi Tetanus neonatorum (bayi baru lahir)

Angka kematian 100%. Sungguh mengerikan, bila seorang bayi tidak punya kekebalan khusus terhadap tetanus dan terkena tetanus pada waktu persalinan atau perawatan tali pusat, maka angka statistik menunjukkan, bayi itu akan meinggal. Banyak pasangan usia subur (PUS) yang menantikan lahirnya si buah hati (baca : anak kandung) sampai bertahun-tahun, bahkan sampai berobat kemana-mana, sampai berobat ke dukun yang tidak punya anak. Sedemikian rindunya satu keluarga mempunyai anak. Sebegitu rindunya seorang wanita yang sudah menikah untuk merasakan betapa senangnya mengandung dan melahirkan anak sendiri, lalu merasakkan hangatnya bila si bayi kencing digendongan kita. Lalu kita akan mengajarnya tertawa, berdiri, berjalan, dan keluarga akan lebih berwarna dengannya. Clostridium tetani yang merupakan penyebab tetanus, teradpat dimana-mana disekitar kita, termasuk di tanah dan dialat-alat yang dipakai untuk bersalin dan merawat tali pusat bayi baru lahir. Bila bisa dijamin tidak ada clostridium tetani pada alat yang nanti akan bersentuhan dengan luka pada waktu persalinan dan perawatan tali pusat, memnang tetanus pada bayi dapat dihindari. Tetapi kenyataaannya, tidak ada yang bisa memastikan dimana dia akan melahirkan dan merawt tali pusat anaknya dan dengan alat yang seperti apa dan dengan petugas yang baimana. Oleh karena itulah pencegahan melalui imunisasi 5 (lima ) dosis pada wanita sangat perlu. Bila seorang wanita sudah mendapat 5 dosis, maka tidak perlu lagi ada vaksinasi tetanus pada saat dia hamil, dan bila pertolongan persalinan dilakukan dengan bersih, mudah-mudahan tidak terjadia tetanus pada bayi dan juga ibunya. Pemberian vakcinasi tetanus menggunakan vaksin tetanus toksoid 0,5 ml disuntikkan intramuskuler pada lengan atas, atau pada bayi diberikan di paha. Alat suntik yang dipakai adalah ADS yang akan rusak (macet) bila sudah dipakai satu kali, dan tidak bisa dipakai dua kali. Penyuntikan ini tidak menimbulkan efek samping yang berarti, hanya kadang terasa ada sedikit nyeri suntikan dan pegal pada daerah suntikan, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Mendapatkan dosis lima kali dihitung sejak seseorang mendapat vaksin tetanus baik sendiri (vaksin TT) maupun vaksin kombinasi (DT, Td atau DPT). Perhitungan status TT1 - TT5 menggunakan jarak minimal dan tidak ada jarak maksimal. Bila jarak minimal tidak dipenuhi, maka status tidak berubah (meningkat) dan suntikan dianggap invalid. Dan itu tidak memberikan manfaat apa-apa, bahkan si penerima (ibu/wanita) hanya akan mendapat vaksin yang terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat. Oleh karena itu perhitungan jarak minimal perlu mendapat perhatian sebagai berikut :

TT1 ---> TT2 : minimal 4 minggu : artinya TT dua diberikan minimal 4 mgg setelah TT1
TT2 ---> TT3 : minimal 6 bulan
TT3 ---> TT4 : minimal 1 tahun
TT4 ---> TT5 : minimal 1 tahun

Dengan demikian, tidak perlu memberikan 2 suntikan pada setiap kehamilan, atau tidak memberikan suntikan sama sekali bila statusnya suda TT5.
Komunitas yang cakupan TT nya rendah, terutama TT2+ pada ibu hamil rendah dan masih rendahnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (clean delivery) perlu dilakukan kegiatan akselerasi eliminasi tetanus neonatorum (ETN). Yaitu dengan memberikan suntikan massal pada wanita usia subur pada semua tatanan ( sekolah, tempat kerja, dan lingkungan masyarakat ) dalam 3 putaran. Putaran ke dua dilakukan minimal 4 minggu dari putaran pertama, dan putaranketiga dilakukan minimal 6 bulan dari putaran ke 2. Dengan kegiatan ini diharapkan semua wanita usia subur sudah mempunyai status minimal TT3. Bila ini berhasil,maka wanita hamil juga akan mempunyai status minimal TT3 dan akan memberikan perlindungan tetanus beberapa tahun kedepan. Mari kita dukung peningkatan cakupan vaksinasi tetanus, baik disekolah, di tempat kerja dan di tengah-tengah masyarakat. Semoga tidak ditemukan lagi ada bayi meninggal karena tetanus...paling tidak setiap kelahiran 1001 kelahiran. Semoga Tuhan memberkati setiap petugas imunisasi diseluruh dunia

Kutipan Doa untuk Lena Saragih, yang penderitaannya belum berakhir...juga

Ya Allah Yang Maha Kuasa,penguasa langit dan bumi dan segala kehidupan manusia, pencobaan yang kami alami ini adalah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Ya Tuhan sungguh kami tidak punya kekuatan untuk menghadapi semua ini. Kami hanya bisa menghadapinya bila mendapat kekuatan dariMu Tuhan. Sekarang ini sepertinya tidak ada lagi yang bisa kami lakukan, selain menanti kebesaran Tuhan. Kami sudah tidak bertenaga lagi ya, Tuhan. Pikiran kami sudah sering seperti berhenti. Setelah dua bulan lalu sebelah rahang kanan atasnya di buang, kami sungguh berharap semua penyakit akan selesai, tetapi kejang dan nyeri hebat selalu datang, dan membuat kami semua tidak sabar. Ampuni kami ya Tuhan, karena kami tidak sadar bahwa dia menderita hidrocephalus, karena ada cairan berlebih diotaknya dan juga tumor yang diduga ganas dan menjalar dari bagian tubuh yang lain. Kami sering membimbingnya untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatiannya, sering sekali berhasil ya Tuhan, tetapi kadang juga gagal dan dia kejang beberapa menit. Sekarang ini kami sekeluarga dan juga para kerabat, kami hanya bisa melakukan pengobatan sesuai prosedurnya, dan hanya kekuatan Tuhan yang kami tunggu, tidak ada apapun lagi yang kami tunggu. Dia yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk keluarga, berganti-ganti mengurus anak-anak kakaknya dan adiknya , hingga skarang dia sangat menderita..menderita sekali, bahkan membayangkannya saja pun saya takut. Saya takut membayangkan nyeri hebat yang akan selalu dia alami, saya takut membayangkan pemasangan selang dari otak ke perut atau operasi di otak kecilnya, yang mungkin membuat dia tidak merasakan apa-apa dalam waktu lama; bahkan bisa tidak bangun untuk waktu yang lama, bahkan selama-lamanya. Ajar kami Tuhan untuk bernbuat apa saja, bila itu membuat dia sembuh. Ampuni dia dan kami semua kami Tuhan atas segala pelanggarannya kepada Tuhan, terutama waktu berobat kampung selama ia sakit. Ya Tuhan, beberapa kali permohonan ini terhenti ditulis...dan menunggu penguatan dari Tuhan. Hanya Tuhan yang membuat kami senang, untuk oppung fika yang sudah tua dan kurang pendengaran, dia sudah baca hasil pemeriksaan MRI nya dan sedikit mengerti, betapa hancur hatinya..dan hanya kekuatan Tuhan yang bisa membangunnya. Ya Tuhan, bila kami dapat merasakan kehadiranMu Tuhan, maka kami senang, datanglah ya Tuhan, datanglah ke rumah kami, datanglah Tuhan ke Rumah Sakit, tatap saja dia Tuhan dia akan tenang, tatap saja Tuhan..dia akan senang..dia dan kami akan merasa tentram..bila Tuhan tatap saja. Dan ajar semua kami Tuhan agar tidak lagi meninggalkan engkau dalam kesusahahan ini. Kiranya semua anggota keluarga (bapak, kakak, adik,lae, ma Fika, makela dan semua yang ada) dapat merasakan kehadiran Tuhan, dan berharap pada kekuatannya. Ya Tuhan..bersamamu kami senang walau dalam kesusahan yang hebat sekarang ini. Saya hanya bisa ikut merasakan beban ini dari tempat yang sangat jauh, tetapi bila Tuhan ingin saya pulang ke Medan, saya akan pulang. Tidak tahu mana yang harus saya lakukan sekarang ini ya Tuhan, hanya menunggu kekuatan Tuhan saja, kami berserah...kami berserah. Kami sudah berseru dalam tangis ya Tuhan, bahkan hambaMu Ephorus sudah membimbing kami..dan sekarang tidak ada lagi yang bisa kami lakukan..kepadaMu Juruslamat kami berserah....kami berserah, terpujilah Tuhan sekarang dan selama-lamaNya..Amen...Amen.Amen.

Kamis, 09 September 2010

Apollo 13

Hidup seperti apollo 13, yang mengalami masalah dengan mesin roketnya pada 11 April 1970. Ketika petugas kontrol di Bumi (Houston, AS) mengatakan mereka hanya dapat menghidupkan mesin roket selama 35 detik. Dan tentu akan butuh waktu sekitar 4 hari untuk sampai ke bumi dari orbit bulan. Sedangkan suhu mendekati titik beku, dan para astonout hanya memiliki sedikit makanan, tidak cukup pemanas, dan tentu ada masalah dengan pembuangan CO2 yang dapat meracuni mereka setiap saat. Tetapi sang ahli, kapten penerpangan itu Kapten AL James Lovell, memutuskan untuk menggunakan mesin roket selama 5 menit, jauh lebih lama dari yang di anjurkan para ahli di pusat kontrol. Para ahli itu tentu sangat sudah berpengalaman, dan sudah mengadakan beberapa semulasi di bumi. Bahakan selama empat jam setelah mesin roket pesawat luar angkasa itu bermasalah (1 tabung meledak), para ahli penerbangan luar angkasa dan teknisi sudah mensimulasikan beberapa jalan keluar. Kesalahan dalam waktu penggunaan mesin roket akan membuat pesawat meledak dan para astronout akan menjadi abu yang beterbangan diangkasa. Keputusan berani dan penuh perhitungan sangat diperlukan, untuk bisa meneruskan kehidupan dan membuat orang-orang yang senantiasa menantikan kita tidak bersedih atau menyesal. Bila yakin Tuhan yang paling mengetahui tentang hidup kita, maka terkadang kita merasakan hidup yang lebih panas dan kurang menyenangkan, tetapi itu yang membuat hidup kita bisa bertahan dan bertahan, dan membuat kehidupan kita dinantkan penduduk bumi, dan bertepuk tangan panjang ketika melihat kita hadir, seperti kehadiran para astronout itu yang mendarat dengan mulus di laut pasifik, mendarat dengan penantian panjang jutaan manusia diselurh dunia. dan mereka mendapat tepuk tangan yang sangat panjang dan tetesan air mata haru dari para keluarga dan kerabat, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Dan Tuhan memenpatkan kita di tempat yang sekarang, pekerjaan, sahabat,keluarga, semoga mereka-mereka bertepuk tangan bangga atas kehadiran kita, semoga.

Rabu, 21 Juli 2010

Stimulus dan Respon

Butuh lebih 10 jam mengelola stimulus dan respon...ahhh..ruang waktu sebanyak itu ternyata ada dan hanya diisi dengan kletek-kletek dikepalaku dan kini belum ada respon terbaik..tinggak menunggu Roh di hati terdalam..kuduslah..supaya kudus responnya. Stimulus iblis dengan memaksimalkan jeda waktu..semoga menghasilkan respon malaikat baik hati..God help me, amen

Senin, 19 Juli 2010

RAPAT

Biasanya bila ada rapat undangan sudah dikirim minimal 1 minggu sebelum hari “H”. Oleh karena itu tidak ada alas an untuk tidak ingat, atau ada agenda bersamaan yang tak terduga sebelumnya, atau bahkan dengan sengaja pura-pura tidak tau. Dengan demikian rapat yang pastinya penting, harusnya paling tidak dihadiri oleh seluruh pengambil keputusan dan paling tidak dihadiri oleh minimal 80% yang wajib datang atau yang diundang. Namun pada kenyataan, saya baru saja (2 hari sebelum posting tulisan ini) mengikuti rapat yang dari segi substansi dan dari sedikitnya yang hadir dengan seharusnya, rapat itu sungguh merangsang adrenalin saya dan meningkatkan tekanan darah, yang selama rapat saya tekan-takan terus supaya tidak ada pernyataan atau pertanyaan saya yang menyentuh sedikitnya yang hadir, sedangkan substansia adalah evaluasi. Untuk berikutnya, agar terhindar dari hal yang serupa beberapa hal dapat dilakukan :
1. Sosialisasi nilai yang terkandung dalam rapat (bukan materi rapatnya). Misalnya kalau itu rapat evaluasi kerohanian, maka dapat disosialisasikan bahwa kita akan menentukan sejauhmana kita sudah membawa jemaat lebih dekat kepada Tuhan, dan kita akan menetapkan langkah-langkah apa yang kita lakukan supaya iman jemaat lebih bertumbuh dan berembang. Jadi kita bukan rapat, tetapi berusaha membawa jemaat supaya bertumbuh dan berkembang melalui pelayanan yang akan kita bicarakan.
2. Fokus pada kekuatan internal seluruh yang wajib hadir untuk memastikan bahwa kehadiran dan ketidak hadirannya berpengaruh terhadap kerohanian jemaat pada waktu yang akan datang. Misalnya : menggali potensi beberapa peserta secara acak, jangan terfokus pada orang-orang yang sering menunjukkan potensinya saja. Karena blow up potensi orang tertentu saja akan mengakibatkan antipati dari orang lain yang tidak pernah di blow up. Karena semua manusia punya kebutuhan dihargai dan menghargai.
3. Hindarkan kekuatan factor eksternal, karena hal itu hanya bersifat kondisional. Dimana sikap yang terjadi tidak tulus. Misalnya : yang tidak hadir di beri periangatan, hal seperti ini tidak membuat orang tulus untuk hadir, tapi semata-mata hanya menghindarkan peringatan.
4. Perlu kontrak dan komitment di awal acara, sehingga jumlah peserta tidak berkurang dari menit ke menit, dan akhirnya yang tinggal di ruangan menjadi mudah frustasi dan emosional. Misalnya dengan menetapkan schedule time nya.
5. Gunakan multi media sebaik-baiknya.
6. Metode kegiatan menggunakan metode orang dewasa, dimana setiap orang dimungkinkan untuk kreatif secara maksimal, misalnya dengan membagi komisi-komisi dan diakhiri dengan pleno.
7. ………………….