Sabtu, 18 September 2010

Eliminasi Tetanus neonatorum (bayi baru lahir)

Angka kematian 100%. Sungguh mengerikan, bila seorang bayi tidak punya kekebalan khusus terhadap tetanus dan terkena tetanus pada waktu persalinan atau perawatan tali pusat, maka angka statistik menunjukkan, bayi itu akan meinggal. Banyak pasangan usia subur (PUS) yang menantikan lahirnya si buah hati (baca : anak kandung) sampai bertahun-tahun, bahkan sampai berobat kemana-mana, sampai berobat ke dukun yang tidak punya anak. Sedemikian rindunya satu keluarga mempunyai anak. Sebegitu rindunya seorang wanita yang sudah menikah untuk merasakan betapa senangnya mengandung dan melahirkan anak sendiri, lalu merasakkan hangatnya bila si bayi kencing digendongan kita. Lalu kita akan mengajarnya tertawa, berdiri, berjalan, dan keluarga akan lebih berwarna dengannya. Clostridium tetani yang merupakan penyebab tetanus, teradpat dimana-mana disekitar kita, termasuk di tanah dan dialat-alat yang dipakai untuk bersalin dan merawat tali pusat bayi baru lahir. Bila bisa dijamin tidak ada clostridium tetani pada alat yang nanti akan bersentuhan dengan luka pada waktu persalinan dan perawatan tali pusat, memnang tetanus pada bayi dapat dihindari. Tetapi kenyataaannya, tidak ada yang bisa memastikan dimana dia akan melahirkan dan merawt tali pusat anaknya dan dengan alat yang seperti apa dan dengan petugas yang baimana. Oleh karena itulah pencegahan melalui imunisasi 5 (lima ) dosis pada wanita sangat perlu. Bila seorang wanita sudah mendapat 5 dosis, maka tidak perlu lagi ada vaksinasi tetanus pada saat dia hamil, dan bila pertolongan persalinan dilakukan dengan bersih, mudah-mudahan tidak terjadia tetanus pada bayi dan juga ibunya. Pemberian vakcinasi tetanus menggunakan vaksin tetanus toksoid 0,5 ml disuntikkan intramuskuler pada lengan atas, atau pada bayi diberikan di paha. Alat suntik yang dipakai adalah ADS yang akan rusak (macet) bila sudah dipakai satu kali, dan tidak bisa dipakai dua kali. Penyuntikan ini tidak menimbulkan efek samping yang berarti, hanya kadang terasa ada sedikit nyeri suntikan dan pegal pada daerah suntikan, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Mendapatkan dosis lima kali dihitung sejak seseorang mendapat vaksin tetanus baik sendiri (vaksin TT) maupun vaksin kombinasi (DT, Td atau DPT). Perhitungan status TT1 - TT5 menggunakan jarak minimal dan tidak ada jarak maksimal. Bila jarak minimal tidak dipenuhi, maka status tidak berubah (meningkat) dan suntikan dianggap invalid. Dan itu tidak memberikan manfaat apa-apa, bahkan si penerima (ibu/wanita) hanya akan mendapat vaksin yang terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat. Oleh karena itu perhitungan jarak minimal perlu mendapat perhatian sebagai berikut :

TT1 ---> TT2 : minimal 4 minggu : artinya TT dua diberikan minimal 4 mgg setelah TT1
TT2 ---> TT3 : minimal 6 bulan
TT3 ---> TT4 : minimal 1 tahun
TT4 ---> TT5 : minimal 1 tahun

Dengan demikian, tidak perlu memberikan 2 suntikan pada setiap kehamilan, atau tidak memberikan suntikan sama sekali bila statusnya suda TT5.
Komunitas yang cakupan TT nya rendah, terutama TT2+ pada ibu hamil rendah dan masih rendahnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (clean delivery) perlu dilakukan kegiatan akselerasi eliminasi tetanus neonatorum (ETN). Yaitu dengan memberikan suntikan massal pada wanita usia subur pada semua tatanan ( sekolah, tempat kerja, dan lingkungan masyarakat ) dalam 3 putaran. Putaran ke dua dilakukan minimal 4 minggu dari putaran pertama, dan putaranketiga dilakukan minimal 6 bulan dari putaran ke 2. Dengan kegiatan ini diharapkan semua wanita usia subur sudah mempunyai status minimal TT3. Bila ini berhasil,maka wanita hamil juga akan mempunyai status minimal TT3 dan akan memberikan perlindungan tetanus beberapa tahun kedepan. Mari kita dukung peningkatan cakupan vaksinasi tetanus, baik disekolah, di tempat kerja dan di tengah-tengah masyarakat. Semoga tidak ditemukan lagi ada bayi meninggal karena tetanus...paling tidak setiap kelahiran 1001 kelahiran. Semoga Tuhan memberkati setiap petugas imunisasi diseluruh dunia

Tidak ada komentar: