Jumat, 24 September 2010

Lama atau Sebentar

Entah bagaimana tanggal lahir kami bisa sama,persis. Sama-sama tanggal 27 Desember, berbeda satu tahun. Itu artinya pada saat dia berumur 3 bulan mama sudah hamil lagi, mengandung aku. Dan pada saat aku lahir sebagai anak laki-laki pertama setelah dua kakakku perempuan, pastilah keluarga sangat bangga sekali sebagaimana layaknya keluarga batak. Sepertinya menjadi hal biasa, bila kakakku Lena Saragih yang saat itu harusnya mendapat ucapan selamat ulang tahun I tidak mendapat perhatian lagi,karena semua perhatian keluarga besar tertuju padaku, yang dianggap penerus marga. Tidak ada kesalahan disana, karena keadaan itu sudah dimaklumkan hampir semua penduduk desa dan mungkin orang kebanyakan. Dan kami tumbuh bersama di desa bersama kakak tertua dan 2 adikku, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Kami bersekolah dengan kakakku Lena ditempat yang sama di SD negeri 091721. Saya jauhlebih cepat bisa membaca dari pada dia walau kelas nya sudah satu tingkat diatasku. Dia belum bisa membaca saat aku masuk kelas satu dan sudah tau membaca. Demikian juga sampai SMP dan SMA, kami bersekolah ditempat yang sama, keadaannya. Dan dapat diguga mungkin pada saat bayi dan masa balita aku mendapat lebih banyak perhatian dari pada kakaku. Lalu berikutnya, dia hanya tinggal di rumah kaka tertua saya dan saya, untuk membantu kami mengurus anak-anak, karena sulit bagi dia mendapat pekerjaan. Dan pada tahun 1991, ketika dia menjaga anak-anak kakaku di Pematang siantar, tulang pangkal pahanya reak, kerena mungkin rapuh dan tidak kuat menopang tubuhnya dari posisi jongkok ke berdiri sehabis menyetrika. Saya waktu itu sudah bekerja sebagai Med.Rep dan tinggal dirumah kakak juga. Waktu mau di bawa berobat, dia sangat kesakitan dan menagis, saya sampai hampir pingsan merasakan sakitnya dan untung masih sempat ketempat duduk dan berbaring ketika merasa oyong. Saya tidak melihat bagaimana ia dinaikkan ke mobil, karena saya oyong. Dan beberapa tahun dia tinggal dirumah mengurus dan mengajari anak-anak kami di Medan, hingga anakku Fika bisa membaca pada usia 3 tahun. Dan mengurus dengan telaten anak kami Cici yang mendapat pengobatan 3 tahun, dan menjaga anak kami Ganesta yang permintaannya banyak sekali. hamipr dua tahun belakangn, dia sudah mulai merasa gembira, sudah punya usaha berjualan pulsa,sudah punya yamaha Mio, dan sudah bisa memberi uang ke orangtua,ke geraja dan ke anak-anak kami. Tuhan mempunyai jalan sendiri bagi kehidupan manusia, setelah merasa nyaman dengan usasa keccil-kecilannya yang dengan susah kami bangun bersama, 7 bulan terakhir dia merasa sakit kepala, seperti sakit kepala biasa. Tapi terkadang semakin lama terasa semakin sakit, sampai muntah dan dia menangis menahan nyeri. Kami bawa scanning tidak kelihatan gangguan di otaknya. Keadaan memburuk karena perasaan seolah-olah penyakit ini brhubungan dengan magic, disitulah saya marah sekali, dan rupanya marah saya tidak membantu, saya menyesal sekali. Dan orang tua memutuskan membawa kekampung dengan alasan disini tidak ditemukan penyakitnya, kamipun tidak tau membawanya kemana, karena kami masih menunggu perkembangan dan akan memeriksakan kembali. Setelah di kampung,pengobatan dukun yang menghancurkan itu dijalani sekitar 4 bulan, dan itu menghancurkan semuanya, kepercayaan antar keluarga, kepercayaan kepada terapi kesehatan, terutama kepercayaan akan kekuatan Tuhan jatuh ke titik terendah pada seluruh keluarga kami, kecuali keluarga saya dan adikku yang bungsu karna dia juga penginjil. Entah mengapa tulang giginya bengkak dan semakin besar dan semakin besar, dan pengobatan dukun itu mungkin memperparah keadaan. Terakir tulang gigi itu sudah busuk dan keluar nanah dari rahang bawab, dan wajahnya bengkak sekali. Selalu terjadi pertengkaran keluarga terutama dengan bapakku ketiaka ada rencana dibawa ke Rumah Sakit. Dukun itu merusak semuanya. Tetapi karena sudah sangat tidak tega melihatnya, saya ultimatum orang tua supaya membawa ke Rumah Sakit atau tidak mengurusnya lagi, dan mulailah pengobatan Rumah Sakit. Pemeriksaan demi pemeriksaan dijalani dengan berbagai situasi yang tidak begitu baik, karena dia begitu takut dengan pemeriksaan Rumah Sakit, kami gagal meyakinkan bahwa Dukun itu telah merusak kita dan sekarang kita ada di tempat pengobatan yang benar, walaupun saya adalah seorang trainer. Direncanakan untuk membersihkan tulang gigi yang infeksi, tapi ternyata semua sudah busuk dan rapuh, sehingga rahang kanannya harus dipotong separuh, dan direncanakan dipasang plat 6 bulan kemudian. Tetapi keadaan cepat sekali berjalan, kejang teras datang seara berkala, Ephorus GKPS Pdt Jaharianson (Jaka) sudah membimbing dan memutus hubungan dengan dukun sesat itu, dan sekarang dengan diagnosa brain cancer, kakakku Lena Saragih tidak lagi bisa berjalan, sulit makan-minum dan bicara..dan dari rumah kami jl bunga ncole XIVA no 76 akan berangkat pagi ini ke Negeri dolok, kampung kami, kerumah orang tua dengan mobil lae bpk Gerald (anak amboru). Saya tidak bisa berada disisinya walau sekedar berdoa dan mengatakan..semangat ya..semangat..masih bisa berubah...dan mengantarnya ke kampung sesuai permintaannya karena saya sedang di Dili Timor Leste. Hanya 50an hari lagi aku akan pulang ke Medan, dan permohonanku " ya Tuhan sepertinya baru kemarin kami sama-sama di SD,SMP dan SMA, sepertinya baru kemarin dia mengurus anak-anak ku hingga sekarang Fika sudah SMA, ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia mulai berbahagia dengan Mio nya untuk berjualan pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru sebentar dia mempunyai uang dari hasil kerja kerasnya 12 jam sehari menanti pembeli pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia merasa sakit kepala biasa dan masih bisa bermain-main dengan Ganesta, Dan Tuhan bila engkau izinkan 52 hari lagi aku akan bertemu dengannya dengan senyuman, dan ingin kuceritakan hal besar kepadanya. Tanpa dia ada, tidak tahu bagaimana kehidupan anak-anakku dimasa kecilnya, Ya Tuhan cepat atau lambat semua orang akan menghadap Enkau, hanya sedikit waktu untuk bersama di dunia, tetapi banyak kesempatan untuk mendapat kesenangan di sisi Tuhan (Haleluya 251). Terimakasih Tuhan, hidup lama atau sebentar disisi Tuhan adalah kesenangan, walaupun dengan air mata, terpujilah Tuhan tidak sebentar, tapi selama-lamanya. Amen

Anakku malaikat penolongku

Menjadi konsultan di organisasi dunia bagiku sangatlah terlalu tinggi. Hanya sebagai seorang trainer dan tidak fokus pada satu bidang di kesehatan, bagaimana mungkin saya bisa ada ditengah-tengah orang dari seluruh penjuru dunia dan menjadi konsultan bagi kegiatan tertentu, walaupun hanya jangka pendek. Dalam waktu yang pendek itu pula kehidupan yang harus berpisah dengan keluarga ; istri dan 3 anak, terlebih kakak ku Lena Saragih yang sedang sakit berat (brain cancer). Beban tugas yang begitu berat, selalu dikejar waktu, karena berhubungan dengan berbagai organisasi internasional, dan saling terkait satu sama lain. Integritas profesionallku tidak boleh turun tetapi sulit sekali membagi otak untuk pekerjaan, dan emphaty dalam penderitaan kakakku Lena Saragih, yang rasanya memasuki hari-hari terakhirnya menghadap penciptanya. Dan aku tidak bisa berdiri disana, hanya sekedar mengatakan...tetaplah semangat..akan ada perubahan...pikirkan saja bernafas yang panjang..lupakan sakitnya..dan lainnya. Walau terkadang aku marah sekali dalam keadaan dia tidak berusaha untuk bersemangat..tapi sekarang aku pahami betul, otaknya tidak mampu lagi mengatur semuanya..semua fungsi pasti sudah sangat kacau. Belum pernah aku aku berdoa setiap hari sambil menangis, supaya bila Tuhan berkehendak, beri dia ketenangan sebentar saja dan menunggu saya pulang, tidak lama. Karena pikiran kacau, pekerjaan saya yang menggunakan formula beberapa kali salah dan syukur sekali Tuhan beri saya Supervisor yang mengerti keadaan pikiran saya. Lalu tuhan beri saya anak-anak yang seperti punya sayap dan terbang disisi kanan dan kiri..Tuhan beri aku anak yang pintar sekali, melampaui apa yang kuketahui. Fika anakku yang paling besar, menulis di pesan skype " buka boardofwisdom.com pak!, tapi pertama saya abaikan, dan sepertinya dia tau saya benar-benar merasa sangat susah saat ini. Lalu dia pesanlagi "pak buka boardof wisdom.com" lalu saya buka pagi-pagi sekali, dan lebih banyak lagi air mata saya keluar, seteah Fika ingatkan ingatkan kedua kali, saya mulai semangat, banyak sekali tulisan-tulisan yang membuat aliran darah saya mengalir lebih kenccang. Terimakasih Tuhan beri aku malaikat penolong, saya bisa menangis adalah bukti kelenjar air mata saya normal, saya bisa bersedih adalah bukti tubuh saya masih berfungsi, saya mendengar anak-anak ribut adalah bukti telinga saya masih mendengar, saya mendengar anak saya mengeluh karena sulit bepergian karena saya tidak dirumah adalah bukti anak saya berpikir normal dan sedang tumbuh dewasa, saya terkadang berbeda pendapat dengan istri adalah bukti kami masih mampu memberi pandangan, kadang tidak ada selera makan walau duit cukup adalah bukti antara otak dan pencernaan saya masih berfungsi normal, ketakutan adalah bukti fungsi alarm otak masih bagus, ada jauh sekali dari keluarga saat ini adalah bukti banyak orang yang membutuhkan kemampuan saya, ingin cepat pulang melihat kakakku Lena Saragih adalah bukti kami benar-benar saudara kandung, marah karena orangtua percaya pengobatan dukun adalah bukti saya merasakan hanya kekuatah Tuhan yang paling tinggi dri yang ada, penyakit yang tak tersembuhkan oleh dokter terpintar sekalipun adalah bukti jalan Tuhan bukan jalan manusia dan pikiranNya bukan pikiran kita..dan malaikatku ada di rumahku, permainan biola nya yang kasar terasa seperti orkestra, dan biramanya yang kacau menjadi seperti gubahan komponis besar, gesekan yang tidak bersih bagaikan suara dalam keheningan, dan tulang belakangnya yang kurang normal adalah pemberat bagi kami, ibarat sebuah perahu yang punya beban dan sebagian badannya tenggelam, akan lebih stabil dibanding perahu kosong. Hidup selalu berada disisi malaikat, dan malaikat selalu ada di sisi kita, dekat sekali, dirumah kita..dan Tuhan..berkati kami.Amin

Doa dan Harapan untuk Magdalena Saragih (By Jannerson Girsang, Pengantar Jemaat GKPS Simalingkar)

Doa dan Harapan untuk Magdalena Saragih.

Di saat kita kebingunan dan tidak paham rencana Tuhan atas seorang anggota keluarga, tindakan yang terbaik dilakukan adalah berseru kepadaNya. Itulah yang dilakukan keluarga Magdalena br Saragih, sore hari JUmar 24 Oktober 2010..

Itu juga yang saya sampaikan untuk menguatkan keluarga ini ketika membuka acara. Saya mengutip Yeremia 33:3. ”Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu, sesuatu yang besar dan yang tak terpahami, yakni hal-hal yang tdak kauketahui”.

Kami tiba di rumah Sy Jandes Saragih, adik kandung Magdalena, yang terletak di bilangan Bung Ncole, sore hari sekitar pukul 14.00. Cuaca begitu cerah, secarah harapan yang asih tersisa. Berseru kepada Tuhan!.

Saat saya masuk ke rumah melalui pintu garasi, Lena duduk di atas tempat tidur, menyandar ke dinding dialas dengan bantal. Wajahnya tampak lesu dan bicaranya kurang jelas, meski masih dapat kumengerti.

Dia menyambut semua tamu dengan semangat yang optimis. ”Terima kasih, terima kasih”, atau sekali-sekali dia hanya menundukkan kepalanya tanpa bicara, karena memang dia sulit berbicara akibat operasi di rahangnya beberapa waktu lalu.

Ketika kami tiba, beberapa anggota keluarga sudah lebih dulu hadir, termasuk dua mangkela Sy Jandes. Mama Vika keluar sebentar untuk mengurusi konsumsi. Luar biasa!. Meski lae Jandes tidak berada di tempat semuanya berjalan dengan lancar. Ibu rumah tangga yang bertanggungjawab. Ibu-ibu GKPS harus belajar banyak dari besan ini.

Sebelum acara dimulai kami berdiskusi dengan pendeta dan keluarga di ruang depan dekat kolam ikan yang menyejukkan. Dengan hidangan sirup dingin dan roti bolu yang dipotong-potong, kami menysun acara yang disepakati, termasuk tidak menangis di depan Lena.

Syukur, hari ini Lena mendapat HBN, yang dimulai pukul 14.45. Sekitar 15 orang dari Huria GKPS Simalingkar, termasuk sebagian besar guru Sekolah Minggu dan Pengurus. Padahal, kami tidak mengudang resmi. Hanya dari mulut ke mulut. Bukti bahwa Lena ada di hati jemaat dan teman-temannya sesama Guru Sekolah Minggu.

HBN dipimpin Pendeta Rasmidin Sinaga STh.

Lena menerima HBN dengan sungguh-sungguh. Dia duduk diapit ibu dan ayahnya. Para anggota jemaat dan keluarga yang berjumlah Kira-kira 25-30 orang sebagian duduk bersila di atas tikat dekat tempat tidur, sebagian berdiri.

Guru Sekolah Minggu GKPS Simalingkar itu dengan iman yang bulat mengikuti seluruh alur acara. Dia mampu mengucapkan semua kata-kata yang wajib diucapkannya.

Dia mengucapkan dengan lancar ketika pendeta menyodorkan Psalmen 119:41. Sambil dibacakan terlebih dahulu oleh pendeta, dia mengikuti ucapan pendeta. ”Sai soopma bangku idop ni uhurMU, Ale Jahowa, sonai hatuahonMu, romban hubani bagah-bagahMu”. Ayat ini diucapkannya dengan lancar, sebelum Pendeta melakukan acara HBN.

Saat Lena harus mengunyah roti yang disuguhkan pendeta, dia tampak dia kesulitan mengunyahnya dan hanya mampu memakan separuhnya. Tetapi dia tampak puas. Kemudian dia minum anggur satu sendok makan. Dia menelan dengan dibantu ibunya supaya anggurnya tidak meleleh dari bibirnya.

Sepanjang acara, mata Lena terlihat sayu. Sekali-sekali dia menggerak-gerakkan kakinya. Kadang ibunya mengurut kepalanya. Ibunya kelihatan pasrah dan mengikuti acara HBN. Kesedihan memang tak bisa tertutupi. Saat bernyanyi mata ibunya terlihat memerah, walau tidak menitikkan air mata. Ayahnya yang berdiri di sebelahnya serius mengamati pendeta yang memimpin acara itu.

Semua anggota jemaat yang hadir dan keluarga mengikuti acara HBN, semua mendapat roti dan anggur. Acara yang juga turut mendorong semua jemaat dan keluarga untuk turut memberi semangat dan menguatkan iman percaya perempuan yang telah mengajar banyak anak-anak jemaat ini.

Usai HBN, keluarga dan jemaat menikmati makanan dan minuman yang disediakan jemaat. Kami meninggalkan Lena yang terbaring menyerahkan kesembuhannya kepada Tuhan, sekitar pukul 16.45. Wajah-wajah keluarga begitu cerah dan bersemangat mengucapkan terima kasih atas kehadiran jemaat dan keluarga.

Memang, tadi malam kami sedikit terkejut. Sebelum acara partonggoan Sektor III dimulai, besan mama Vika berbicara khusus memohon supaya Jumat diadakan HBN. Karena keluarga merencanakan membawanya ke kampung hari Sabtu.

Permohonan itu kami penuhi dengan menghubungi Pendeta Resort. Pendeta tidak ada masalah dan awalnya dia menetapkan jadwal jam 10.30, tetapi akhirnya disepakati jam 14.00. Semua dikoordinasikan dengan Pengurus Sektor dan Pimpinan Majelis.

Kiranya Tuhan memberkati Magdalena dan meyakinkanya bahwa Tuhan Yesus Kristus turut campur dalam apapaun yang terjadi pada dirinya. Semoga keluarga mendapat kekuatan untuk mendampingi Lena atas rencana Tuhan yang terbaik bagi Lena dan memberi penghuburan dan kekuatan bagi kami dan seluruh keluarga untuk mendampingi dan mengobatinya.

Amin. Salam dari kami semua buat lae kami yang berada di tempat yang jauh. .

Kamis, 23 September 2010

Tunjukkan 1 tanda saja

soon

Bila orang lain panen di ladang kita

coming soon

Kerja, makan dan Istrahat dengan hati

Coming soon

Bila kita Menjadi Tuhan 1 saat saat saja

Katakanlah ada pada satu saat manusia berdoa dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan air mata dan jeritan hati, dan banyak diantaranya adalah orang-orang taat dan menjalankan kehendak Tuhan sepanjang hidupnya. Banyak diantara mereka adalah orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain. Dan tentu saja mereka diberbagai tempat dengan keperluan dan keadaan yang berbeda-beda. Dan bila suatu saat Tuhan memberi kita kekuasaan untuk menjawab semua doa yang disampaikan, bagaimana kita akan melakukkannya. Misalnya seorang penjual bakso berdoa supaya cuaca mendung, agar banyak orang makan bakso, tetapi penjual es krim berdoa supaya hari panas, agar banyak orang membeli es krim. Lihat lagi pada saat ada perlombaan, termasuk di rumah ibadah, beberapa peserta berdoa menjadi yang terbaik dari peserta lainnya, tetapi yang juara hanya ada satu. Dan banyak lagi contoh lainnya. Kalaulah kita yang diberi waktu sesaat saja untuk berkuasa atas semua doa, kita akan menerima jutaan doa dalam waktu yang bersamaan, dengan permintaan yang mungkin berlawanan dan disampaikan dalam kondisi yang bermacam ragam. Tidak bisa dipikirkan apa yang akan kita lakukan, mungkin saja kita akan segera sakit kepala dan makan obat tidur, dan membeiarkan semua terjadi dengan sendirinya. Dan bila itu terjadi, bukankah akan terjadi kekacauan besar, bila begitu banyak mahluk dan benda-benda yang ada diluar angkasa akan saling bertubrukan, ada yang keluar orbit dan menabrak benda lainnya, dan bisa saja kehidupan akan berakhir saat itu juga. Lalu sesaat saya berpikir, kehidupan sekarang ini masih ada karena saya tidak menjadi Tuhan atas doa-doa yang saya sampaikan. Terimakasih Tuhan, Amen.

Sabtu, 18 September 2010

Eliminasi Tetanus neonatorum (bayi baru lahir)

Angka kematian 100%. Sungguh mengerikan, bila seorang bayi tidak punya kekebalan khusus terhadap tetanus dan terkena tetanus pada waktu persalinan atau perawatan tali pusat, maka angka statistik menunjukkan, bayi itu akan meinggal. Banyak pasangan usia subur (PUS) yang menantikan lahirnya si buah hati (baca : anak kandung) sampai bertahun-tahun, bahkan sampai berobat kemana-mana, sampai berobat ke dukun yang tidak punya anak. Sedemikian rindunya satu keluarga mempunyai anak. Sebegitu rindunya seorang wanita yang sudah menikah untuk merasakan betapa senangnya mengandung dan melahirkan anak sendiri, lalu merasakkan hangatnya bila si bayi kencing digendongan kita. Lalu kita akan mengajarnya tertawa, berdiri, berjalan, dan keluarga akan lebih berwarna dengannya. Clostridium tetani yang merupakan penyebab tetanus, teradpat dimana-mana disekitar kita, termasuk di tanah dan dialat-alat yang dipakai untuk bersalin dan merawat tali pusat bayi baru lahir. Bila bisa dijamin tidak ada clostridium tetani pada alat yang nanti akan bersentuhan dengan luka pada waktu persalinan dan perawatan tali pusat, memnang tetanus pada bayi dapat dihindari. Tetapi kenyataaannya, tidak ada yang bisa memastikan dimana dia akan melahirkan dan merawt tali pusat anaknya dan dengan alat yang seperti apa dan dengan petugas yang baimana. Oleh karena itulah pencegahan melalui imunisasi 5 (lima ) dosis pada wanita sangat perlu. Bila seorang wanita sudah mendapat 5 dosis, maka tidak perlu lagi ada vaksinasi tetanus pada saat dia hamil, dan bila pertolongan persalinan dilakukan dengan bersih, mudah-mudahan tidak terjadia tetanus pada bayi dan juga ibunya. Pemberian vakcinasi tetanus menggunakan vaksin tetanus toksoid 0,5 ml disuntikkan intramuskuler pada lengan atas, atau pada bayi diberikan di paha. Alat suntik yang dipakai adalah ADS yang akan rusak (macet) bila sudah dipakai satu kali, dan tidak bisa dipakai dua kali. Penyuntikan ini tidak menimbulkan efek samping yang berarti, hanya kadang terasa ada sedikit nyeri suntikan dan pegal pada daerah suntikan, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Mendapatkan dosis lima kali dihitung sejak seseorang mendapat vaksin tetanus baik sendiri (vaksin TT) maupun vaksin kombinasi (DT, Td atau DPT). Perhitungan status TT1 - TT5 menggunakan jarak minimal dan tidak ada jarak maksimal. Bila jarak minimal tidak dipenuhi, maka status tidak berubah (meningkat) dan suntikan dianggap invalid. Dan itu tidak memberikan manfaat apa-apa, bahkan si penerima (ibu/wanita) hanya akan mendapat vaksin yang terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat. Oleh karena itu perhitungan jarak minimal perlu mendapat perhatian sebagai berikut :

TT1 ---> TT2 : minimal 4 minggu : artinya TT dua diberikan minimal 4 mgg setelah TT1
TT2 ---> TT3 : minimal 6 bulan
TT3 ---> TT4 : minimal 1 tahun
TT4 ---> TT5 : minimal 1 tahun

Dengan demikian, tidak perlu memberikan 2 suntikan pada setiap kehamilan, atau tidak memberikan suntikan sama sekali bila statusnya suda TT5.
Komunitas yang cakupan TT nya rendah, terutama TT2+ pada ibu hamil rendah dan masih rendahnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (clean delivery) perlu dilakukan kegiatan akselerasi eliminasi tetanus neonatorum (ETN). Yaitu dengan memberikan suntikan massal pada wanita usia subur pada semua tatanan ( sekolah, tempat kerja, dan lingkungan masyarakat ) dalam 3 putaran. Putaran ke dua dilakukan minimal 4 minggu dari putaran pertama, dan putaranketiga dilakukan minimal 6 bulan dari putaran ke 2. Dengan kegiatan ini diharapkan semua wanita usia subur sudah mempunyai status minimal TT3. Bila ini berhasil,maka wanita hamil juga akan mempunyai status minimal TT3 dan akan memberikan perlindungan tetanus beberapa tahun kedepan. Mari kita dukung peningkatan cakupan vaksinasi tetanus, baik disekolah, di tempat kerja dan di tengah-tengah masyarakat. Semoga tidak ditemukan lagi ada bayi meninggal karena tetanus...paling tidak setiap kelahiran 1001 kelahiran. Semoga Tuhan memberkati setiap petugas imunisasi diseluruh dunia

Kutipan Doa untuk Lena Saragih, yang penderitaannya belum berakhir...juga

Ya Allah Yang Maha Kuasa,penguasa langit dan bumi dan segala kehidupan manusia, pencobaan yang kami alami ini adalah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Ya Tuhan sungguh kami tidak punya kekuatan untuk menghadapi semua ini. Kami hanya bisa menghadapinya bila mendapat kekuatan dariMu Tuhan. Sekarang ini sepertinya tidak ada lagi yang bisa kami lakukan, selain menanti kebesaran Tuhan. Kami sudah tidak bertenaga lagi ya, Tuhan. Pikiran kami sudah sering seperti berhenti. Setelah dua bulan lalu sebelah rahang kanan atasnya di buang, kami sungguh berharap semua penyakit akan selesai, tetapi kejang dan nyeri hebat selalu datang, dan membuat kami semua tidak sabar. Ampuni kami ya Tuhan, karena kami tidak sadar bahwa dia menderita hidrocephalus, karena ada cairan berlebih diotaknya dan juga tumor yang diduga ganas dan menjalar dari bagian tubuh yang lain. Kami sering membimbingnya untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatiannya, sering sekali berhasil ya Tuhan, tetapi kadang juga gagal dan dia kejang beberapa menit. Sekarang ini kami sekeluarga dan juga para kerabat, kami hanya bisa melakukan pengobatan sesuai prosedurnya, dan hanya kekuatan Tuhan yang kami tunggu, tidak ada apapun lagi yang kami tunggu. Dia yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk keluarga, berganti-ganti mengurus anak-anak kakaknya dan adiknya , hingga skarang dia sangat menderita..menderita sekali, bahkan membayangkannya saja pun saya takut. Saya takut membayangkan nyeri hebat yang akan selalu dia alami, saya takut membayangkan pemasangan selang dari otak ke perut atau operasi di otak kecilnya, yang mungkin membuat dia tidak merasakan apa-apa dalam waktu lama; bahkan bisa tidak bangun untuk waktu yang lama, bahkan selama-lamanya. Ajar kami Tuhan untuk bernbuat apa saja, bila itu membuat dia sembuh. Ampuni dia dan kami semua kami Tuhan atas segala pelanggarannya kepada Tuhan, terutama waktu berobat kampung selama ia sakit. Ya Tuhan, beberapa kali permohonan ini terhenti ditulis...dan menunggu penguatan dari Tuhan. Hanya Tuhan yang membuat kami senang, untuk oppung fika yang sudah tua dan kurang pendengaran, dia sudah baca hasil pemeriksaan MRI nya dan sedikit mengerti, betapa hancur hatinya..dan hanya kekuatan Tuhan yang bisa membangunnya. Ya Tuhan, bila kami dapat merasakan kehadiranMu Tuhan, maka kami senang, datanglah ya Tuhan, datanglah ke rumah kami, datanglah Tuhan ke Rumah Sakit, tatap saja dia Tuhan dia akan tenang, tatap saja Tuhan..dia akan senang..dia dan kami akan merasa tentram..bila Tuhan tatap saja. Dan ajar semua kami Tuhan agar tidak lagi meninggalkan engkau dalam kesusahahan ini. Kiranya semua anggota keluarga (bapak, kakak, adik,lae, ma Fika, makela dan semua yang ada) dapat merasakan kehadiran Tuhan, dan berharap pada kekuatannya. Ya Tuhan..bersamamu kami senang walau dalam kesusahan yang hebat sekarang ini. Saya hanya bisa ikut merasakan beban ini dari tempat yang sangat jauh, tetapi bila Tuhan ingin saya pulang ke Medan, saya akan pulang. Tidak tahu mana yang harus saya lakukan sekarang ini ya Tuhan, hanya menunggu kekuatan Tuhan saja, kami berserah...kami berserah. Kami sudah berseru dalam tangis ya Tuhan, bahkan hambaMu Ephorus sudah membimbing kami..dan sekarang tidak ada lagi yang bisa kami lakukan..kepadaMu Juruslamat kami berserah....kami berserah, terpujilah Tuhan sekarang dan selama-lamaNya..Amen...Amen.Amen.

Kamis, 09 September 2010

Apollo 13

Hidup seperti apollo 13, yang mengalami masalah dengan mesin roketnya pada 11 April 1970. Ketika petugas kontrol di Bumi (Houston, AS) mengatakan mereka hanya dapat menghidupkan mesin roket selama 35 detik. Dan tentu akan butuh waktu sekitar 4 hari untuk sampai ke bumi dari orbit bulan. Sedangkan suhu mendekati titik beku, dan para astonout hanya memiliki sedikit makanan, tidak cukup pemanas, dan tentu ada masalah dengan pembuangan CO2 yang dapat meracuni mereka setiap saat. Tetapi sang ahli, kapten penerpangan itu Kapten AL James Lovell, memutuskan untuk menggunakan mesin roket selama 5 menit, jauh lebih lama dari yang di anjurkan para ahli di pusat kontrol. Para ahli itu tentu sangat sudah berpengalaman, dan sudah mengadakan beberapa semulasi di bumi. Bahakan selama empat jam setelah mesin roket pesawat luar angkasa itu bermasalah (1 tabung meledak), para ahli penerbangan luar angkasa dan teknisi sudah mensimulasikan beberapa jalan keluar. Kesalahan dalam waktu penggunaan mesin roket akan membuat pesawat meledak dan para astronout akan menjadi abu yang beterbangan diangkasa. Keputusan berani dan penuh perhitungan sangat diperlukan, untuk bisa meneruskan kehidupan dan membuat orang-orang yang senantiasa menantikan kita tidak bersedih atau menyesal. Bila yakin Tuhan yang paling mengetahui tentang hidup kita, maka terkadang kita merasakan hidup yang lebih panas dan kurang menyenangkan, tetapi itu yang membuat hidup kita bisa bertahan dan bertahan, dan membuat kehidupan kita dinantkan penduduk bumi, dan bertepuk tangan panjang ketika melihat kita hadir, seperti kehadiran para astronout itu yang mendarat dengan mulus di laut pasifik, mendarat dengan penantian panjang jutaan manusia diselurh dunia. dan mereka mendapat tepuk tangan yang sangat panjang dan tetesan air mata haru dari para keluarga dan kerabat, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Dan Tuhan memenpatkan kita di tempat yang sekarang, pekerjaan, sahabat,keluarga, semoga mereka-mereka bertepuk tangan bangga atas kehadiran kita, semoga.