Jumat, 24 September 2010

Lama atau Sebentar

Entah bagaimana tanggal lahir kami bisa sama,persis. Sama-sama tanggal 27 Desember, berbeda satu tahun. Itu artinya pada saat dia berumur 3 bulan mama sudah hamil lagi, mengandung aku. Dan pada saat aku lahir sebagai anak laki-laki pertama setelah dua kakakku perempuan, pastilah keluarga sangat bangga sekali sebagaimana layaknya keluarga batak. Sepertinya menjadi hal biasa, bila kakakku Lena Saragih yang saat itu harusnya mendapat ucapan selamat ulang tahun I tidak mendapat perhatian lagi,karena semua perhatian keluarga besar tertuju padaku, yang dianggap penerus marga. Tidak ada kesalahan disana, karena keadaan itu sudah dimaklumkan hampir semua penduduk desa dan mungkin orang kebanyakan. Dan kami tumbuh bersama di desa bersama kakak tertua dan 2 adikku, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Kami bersekolah dengan kakakku Lena ditempat yang sama di SD negeri 091721. Saya jauhlebih cepat bisa membaca dari pada dia walau kelas nya sudah satu tingkat diatasku. Dia belum bisa membaca saat aku masuk kelas satu dan sudah tau membaca. Demikian juga sampai SMP dan SMA, kami bersekolah ditempat yang sama, keadaannya. Dan dapat diguga mungkin pada saat bayi dan masa balita aku mendapat lebih banyak perhatian dari pada kakaku. Lalu berikutnya, dia hanya tinggal di rumah kaka tertua saya dan saya, untuk membantu kami mengurus anak-anak, karena sulit bagi dia mendapat pekerjaan. Dan pada tahun 1991, ketika dia menjaga anak-anak kakaku di Pematang siantar, tulang pangkal pahanya reak, kerena mungkin rapuh dan tidak kuat menopang tubuhnya dari posisi jongkok ke berdiri sehabis menyetrika. Saya waktu itu sudah bekerja sebagai Med.Rep dan tinggal dirumah kakak juga. Waktu mau di bawa berobat, dia sangat kesakitan dan menagis, saya sampai hampir pingsan merasakan sakitnya dan untung masih sempat ketempat duduk dan berbaring ketika merasa oyong. Saya tidak melihat bagaimana ia dinaikkan ke mobil, karena saya oyong. Dan beberapa tahun dia tinggal dirumah mengurus dan mengajari anak-anak kami di Medan, hingga anakku Fika bisa membaca pada usia 3 tahun. Dan mengurus dengan telaten anak kami Cici yang mendapat pengobatan 3 tahun, dan menjaga anak kami Ganesta yang permintaannya banyak sekali. hamipr dua tahun belakangn, dia sudah mulai merasa gembira, sudah punya usaha berjualan pulsa,sudah punya yamaha Mio, dan sudah bisa memberi uang ke orangtua,ke geraja dan ke anak-anak kami. Tuhan mempunyai jalan sendiri bagi kehidupan manusia, setelah merasa nyaman dengan usasa keccil-kecilannya yang dengan susah kami bangun bersama, 7 bulan terakhir dia merasa sakit kepala, seperti sakit kepala biasa. Tapi terkadang semakin lama terasa semakin sakit, sampai muntah dan dia menangis menahan nyeri. Kami bawa scanning tidak kelihatan gangguan di otaknya. Keadaan memburuk karena perasaan seolah-olah penyakit ini brhubungan dengan magic, disitulah saya marah sekali, dan rupanya marah saya tidak membantu, saya menyesal sekali. Dan orang tua memutuskan membawa kekampung dengan alasan disini tidak ditemukan penyakitnya, kamipun tidak tau membawanya kemana, karena kami masih menunggu perkembangan dan akan memeriksakan kembali. Setelah di kampung,pengobatan dukun yang menghancurkan itu dijalani sekitar 4 bulan, dan itu menghancurkan semuanya, kepercayaan antar keluarga, kepercayaan kepada terapi kesehatan, terutama kepercayaan akan kekuatan Tuhan jatuh ke titik terendah pada seluruh keluarga kami, kecuali keluarga saya dan adikku yang bungsu karna dia juga penginjil. Entah mengapa tulang giginya bengkak dan semakin besar dan semakin besar, dan pengobatan dukun itu mungkin memperparah keadaan. Terakir tulang gigi itu sudah busuk dan keluar nanah dari rahang bawab, dan wajahnya bengkak sekali. Selalu terjadi pertengkaran keluarga terutama dengan bapakku ketiaka ada rencana dibawa ke Rumah Sakit. Dukun itu merusak semuanya. Tetapi karena sudah sangat tidak tega melihatnya, saya ultimatum orang tua supaya membawa ke Rumah Sakit atau tidak mengurusnya lagi, dan mulailah pengobatan Rumah Sakit. Pemeriksaan demi pemeriksaan dijalani dengan berbagai situasi yang tidak begitu baik, karena dia begitu takut dengan pemeriksaan Rumah Sakit, kami gagal meyakinkan bahwa Dukun itu telah merusak kita dan sekarang kita ada di tempat pengobatan yang benar, walaupun saya adalah seorang trainer. Direncanakan untuk membersihkan tulang gigi yang infeksi, tapi ternyata semua sudah busuk dan rapuh, sehingga rahang kanannya harus dipotong separuh, dan direncanakan dipasang plat 6 bulan kemudian. Tetapi keadaan cepat sekali berjalan, kejang teras datang seara berkala, Ephorus GKPS Pdt Jaharianson (Jaka) sudah membimbing dan memutus hubungan dengan dukun sesat itu, dan sekarang dengan diagnosa brain cancer, kakakku Lena Saragih tidak lagi bisa berjalan, sulit makan-minum dan bicara..dan dari rumah kami jl bunga ncole XIVA no 76 akan berangkat pagi ini ke Negeri dolok, kampung kami, kerumah orang tua dengan mobil lae bpk Gerald (anak amboru). Saya tidak bisa berada disisinya walau sekedar berdoa dan mengatakan..semangat ya..semangat..masih bisa berubah...dan mengantarnya ke kampung sesuai permintaannya karena saya sedang di Dili Timor Leste. Hanya 50an hari lagi aku akan pulang ke Medan, dan permohonanku " ya Tuhan sepertinya baru kemarin kami sama-sama di SD,SMP dan SMA, sepertinya baru kemarin dia mengurus anak-anak ku hingga sekarang Fika sudah SMA, ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia mulai berbahagia dengan Mio nya untuk berjualan pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru sebentar dia mempunyai uang dari hasil kerja kerasnya 12 jam sehari menanti pembeli pulsa, Ya Tuhan sepertinya baru kemarin dia merasa sakit kepala biasa dan masih bisa bermain-main dengan Ganesta, Dan Tuhan bila engkau izinkan 52 hari lagi aku akan bertemu dengannya dengan senyuman, dan ingin kuceritakan hal besar kepadanya. Tanpa dia ada, tidak tahu bagaimana kehidupan anak-anakku dimasa kecilnya, Ya Tuhan cepat atau lambat semua orang akan menghadap Enkau, hanya sedikit waktu untuk bersama di dunia, tetapi banyak kesempatan untuk mendapat kesenangan di sisi Tuhan (Haleluya 251). Terimakasih Tuhan, hidup lama atau sebentar disisi Tuhan adalah kesenangan, walaupun dengan air mata, terpujilah Tuhan tidak sebentar, tapi selama-lamanya. Amen

Tidak ada komentar: