Kamis, 09 September 2010

Apollo 13

Hidup seperti apollo 13, yang mengalami masalah dengan mesin roketnya pada 11 April 1970. Ketika petugas kontrol di Bumi (Houston, AS) mengatakan mereka hanya dapat menghidupkan mesin roket selama 35 detik. Dan tentu akan butuh waktu sekitar 4 hari untuk sampai ke bumi dari orbit bulan. Sedangkan suhu mendekati titik beku, dan para astonout hanya memiliki sedikit makanan, tidak cukup pemanas, dan tentu ada masalah dengan pembuangan CO2 yang dapat meracuni mereka setiap saat. Tetapi sang ahli, kapten penerpangan itu Kapten AL James Lovell, memutuskan untuk menggunakan mesin roket selama 5 menit, jauh lebih lama dari yang di anjurkan para ahli di pusat kontrol. Para ahli itu tentu sangat sudah berpengalaman, dan sudah mengadakan beberapa semulasi di bumi. Bahakan selama empat jam setelah mesin roket pesawat luar angkasa itu bermasalah (1 tabung meledak), para ahli penerbangan luar angkasa dan teknisi sudah mensimulasikan beberapa jalan keluar. Kesalahan dalam waktu penggunaan mesin roket akan membuat pesawat meledak dan para astronout akan menjadi abu yang beterbangan diangkasa. Keputusan berani dan penuh perhitungan sangat diperlukan, untuk bisa meneruskan kehidupan dan membuat orang-orang yang senantiasa menantikan kita tidak bersedih atau menyesal. Bila yakin Tuhan yang paling mengetahui tentang hidup kita, maka terkadang kita merasakan hidup yang lebih panas dan kurang menyenangkan, tetapi itu yang membuat hidup kita bisa bertahan dan bertahan, dan membuat kehidupan kita dinantkan penduduk bumi, dan bertepuk tangan panjang ketika melihat kita hadir, seperti kehadiran para astronout itu yang mendarat dengan mulus di laut pasifik, mendarat dengan penantian panjang jutaan manusia diselurh dunia. dan mereka mendapat tepuk tangan yang sangat panjang dan tetesan air mata haru dari para keluarga dan kerabat, bahkan orang yang tidak mereka kenal. Dan Tuhan memenpatkan kita di tempat yang sekarang, pekerjaan, sahabat,keluarga, semoga mereka-mereka bertepuk tangan bangga atas kehadiran kita, semoga.