Kamis, 18 November 2010

Plan A..Plan B

Strategi perang yang baik, sudah memenangkan setengah pertempuran. Perencanaan yang baik, sudah menyelesaikan setengah kegiatan. Begitu kata- kata yang sering kita dengar, atau kita baca pada buku- buku pintar mengenai pentingnya merancang langkah-langkah yang akan kita kerjakan. Langkah-langkah itu tentu kira perkirakan adalah langkah yang membuat kita menempuh waktu paling singkat, tenaga paling sedikit, membutuhkan bekal paling sedikit, untuk tetap sampai ke tujuan yang diharapkan. Namun karena kehidupan laksana awan dan langit, dimana hidup tetap harus ada seperti langit, sementara keadaan lingkungan berubah-ubah seperti awan yang datang silih berganti. Untuk bisa tetap sampai ketujuan yang diharapkan dengan keadaan lingkungan yang berubah-ubah itu beberapa hal perlu mendapat perhatian kita :
  1. Fokus; seperti pelari yang fokus ke garis finish. Fokuslah kepada tujuan. Bila kita sibuk memperhatikan dan merespon para penonton yang ulahnya macam-macam, dan teriakan yang kadang aneh bagi kita, kita lupa akan garis finish. Dan kita akan sampai disana sebagai penggembira saja dengan kelahan dan kadang rasa malu.
  2. Sisi baik; lihat sisi baik dari rencana yang sudah disiapkan, cari dan kenali potensi atau celah untuk melakukannya, dan itu selalu ada.
  3. Metode berbeda; bila tidak mungkin melakukan yang sudah direncanakan, tetap gunakan sumber daya yang sama, dengan methode berbeda.
  4. Sebab-akibat; selalulah berpikir rasional diatas emosional, seprti : kalau ini dipilih akibatnya apa, kalau tidak dipilih akibatnya apa. Tentu akibatnya terhadap pencapaian tujuan.
  5. Semuanya mungkin; hanya ada satu hal mustahil didunia, yaitu : bila kita ingin memakan kepala kita sendiri. Oleh karena itu, mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan bukanlah hal mustahil, kecuali itu tadi; kita ingin makan kepala kita sendiri. Diluar itu, semua tujuan mungkin untuk dicapai.
  6. Jangan tanggung; kalau pegang, pegang dengan erat. Kalau lari, lari dengan cepat. Kalau lompat, lompat yang jauh. Ragu-ragu hanya menghasilkan kerugian lebih besar, kita akan semakin jauh dari pikiran rasional.
  7. Hidup ini seperti menaiki anak tangga yang tidak terkira, tidak ada finishnya. Keberhasilan saat ini adalah awal menuju tangga keberhasilan selanjutnya. Seperti bermain selancar diatas gelombang, bila tetap berhasil mendapatkan puncak gelombang, itulah kebahagiaan hidup. Sebaliknya, tidak berusaha mencari dan mencapainya, kita akan bosan menunggu di panas matahari dan asinnya air laut. Dan awas..ikan hiu datang, dan kematian kita pun hanya berkesan untuk kita sendiri dan hewan-hewan yang tak berperasan.