Senin, 26 Oktober 2009

Melayani padahal dilayani (refleksi kunjungan Bapa GKPS Simalingkar dalam pesta 100 tahun GKPS NagaSaribu)

Latihan berminggu-minggu, membeli baju baru, menyiapkan acara, menyiapkan peralatan, melakukan perjalanan darat 3 jam..rasanya betul seperti mau melayani di GKPS NagaSaribu itu. Setelah perjalanan panjang dan berklelok selama sekitar 3 jam itu, mulai kelihatan betapa capek jemaat ini untuk persiapan acara ini termasuk untuk mengurus kehadiran kami, betapa mereka lebih cemas dari padaku untuk kesuksesan acara ini, yaitu membuat semua jemaat bersuka cita termasuk kami, tamu yang datang, sekitar 37 Bapa dari GKPS Simalingkar Medan. Benar-benar kami dilayani jemaat ini. Sore hari mereka sudah melayani kami dengan memberi bibit pohon untuk kami tanam, mereka menggali lubang tempat kami menanam pohon yang mereka beri tadi, mereka berikan teh manis hangat, pas untuk udara dingin itu, anak-anak sekolah minggu menyambut kami dengan duduk manis menunggu film yang bahasanya pun aku tak mengerti, tapi mereka tetap duduk manis, satu penghargaan untukku yang menyiakan alat multimedia pinjaman kantor itu. Anak-anak sekolah minggu itu juga menyusun kursi dengan semangat, bagaimana aku bisa mengatakan bahwa mereka tidak sedang melayaniku. Sore itu Joyce Ent Team juga melayaniku dengan mempersiapkan koneksi laptop ke audio sound system, mereka juga menyapkan meja dan speaker untuk meninggikan multimedia itu. Para orang tua, menyediakan kopi yang enak sekali di rumah Orangtua Janerson Girsang & Santra Girsang, sambil mempersilahkan kami mandi air segar itu, sedang mereka sendiri belum mandi. Dan jemaat lain rupanya tanpa terlihat sedang bekerja keras, seperti menyelesaikan film kejar tayang, memasak makan malam kami, supaya tidak terlambat untu acara malam itu. Mereka hanya menyuruh kami duduk di lods dan kami duduk seenaknya berkelompok-kelompok tanpa sadar..mereka sudah bagikan talam besar ditengah-tengah kelompok kecil kami, lalu datang lagi jemaat membawa nasi hangat dalam sumpit, dan mengisi sebanyak-banyaknya, seperti mengatakan" jangan sampai kalian masuk angin, disini dingin, dan disini malamnya panjang..macam-macam pkiran mereka supaya kami memakan sebanyak mungkin masakan itu. Daging pun di sendok tanpa takaran, hampir sama banyak daging dan nasinya, dan datanglah sayur khas itu, berbahan utama batang tengah pisang muda yang dimasak seperti lemang (ombut namanya) semua dalam keadaan baru masak. Setelah doa makan, kami semua menyerbu isi talam seperti sudah tidak makan sejak pagi, seumur hidup baru ini merasaka makan berempat dengan talam besar..terimakasih jemaat GKPS NagaSaribu untuk nilai kebersamaan dan kesetaraan ini, datang lagi membawa minuman, dan setelah itu kami pergi saja dan mereka yang membereskan tempat makan kami...dan sepanjang acara mereka memberi kami keheningan..memberi kami tepuk tangan..dan memberi kami tarian-tarian suka cita..dan dengan mata ber kaca-kaca...terimakasih Tuhan, jemaat ini sudah melayaniku..dan mereka lebih besar dari padaku yang mereka layani, walau awalnya serasa aku ini mau melayani mereka..sesungguhnya kita sedang dilayani oang lain.

Serasa Melayani Padhal Sedang Dilayani (Kutipan Nasehat Temanku : Ibu Iik )

Bukankah sesungguhnya pelayan lebih besar dari tuannya ?. Kalimat yang sudah hafal aku maknanya, walau tak pasti dari dimana tempatnya di Kitab Suci itu. Ketika aku merasa sangat lelah bekerja (mirip kerja paksa dengan gaji relatif besar) sorang temanku (Ibu Iik) bilang, Pak..sesungguhnya kita sedang dilayani kan..walau kita merasa sedang melayani. Lalu kata-kata itu mengubah mind set ku secara besar-besaran. Tak pernah lagi kuanggap aku sedang melayani, tapi sedang dilayani. Sebagai trainer yang lelah setelah satu malam jalan darat penuh kubangan, kening sakit karena terbentur kaca taksi yang jalan sesuka hati, dan waktu berdiri diantara peserta...wouuu mereka sedang melayani saya dengan bersedia duduk mendengar, memberi wajah bersinar, memberi respon, menawarkan minuman ber kali-kali, menawarkan makan siang, menjemput dengan mobil, mencarikan bus untuk perjalanan berikutnya, mengerjakan dengan ceria apa yang saya sarankan, sementara saya hanya memberi tidak lebih satu hal..materi training. dan sungguh saya sedang dilayani.