Jumat, 24 September 2010

Anakku malaikat penolongku

Menjadi konsultan di organisasi dunia bagiku sangatlah terlalu tinggi. Hanya sebagai seorang trainer dan tidak fokus pada satu bidang di kesehatan, bagaimana mungkin saya bisa ada ditengah-tengah orang dari seluruh penjuru dunia dan menjadi konsultan bagi kegiatan tertentu, walaupun hanya jangka pendek. Dalam waktu yang pendek itu pula kehidupan yang harus berpisah dengan keluarga ; istri dan 3 anak, terlebih kakak ku Lena Saragih yang sedang sakit berat (brain cancer). Beban tugas yang begitu berat, selalu dikejar waktu, karena berhubungan dengan berbagai organisasi internasional, dan saling terkait satu sama lain. Integritas profesionallku tidak boleh turun tetapi sulit sekali membagi otak untuk pekerjaan, dan emphaty dalam penderitaan kakakku Lena Saragih, yang rasanya memasuki hari-hari terakhirnya menghadap penciptanya. Dan aku tidak bisa berdiri disana, hanya sekedar mengatakan...tetaplah semangat..akan ada perubahan...pikirkan saja bernafas yang panjang..lupakan sakitnya..dan lainnya. Walau terkadang aku marah sekali dalam keadaan dia tidak berusaha untuk bersemangat..tapi sekarang aku pahami betul, otaknya tidak mampu lagi mengatur semuanya..semua fungsi pasti sudah sangat kacau. Belum pernah aku aku berdoa setiap hari sambil menangis, supaya bila Tuhan berkehendak, beri dia ketenangan sebentar saja dan menunggu saya pulang, tidak lama. Karena pikiran kacau, pekerjaan saya yang menggunakan formula beberapa kali salah dan syukur sekali Tuhan beri saya Supervisor yang mengerti keadaan pikiran saya. Lalu tuhan beri saya anak-anak yang seperti punya sayap dan terbang disisi kanan dan kiri..Tuhan beri aku anak yang pintar sekali, melampaui apa yang kuketahui. Fika anakku yang paling besar, menulis di pesan skype " buka boardofwisdom.com pak!, tapi pertama saya abaikan, dan sepertinya dia tau saya benar-benar merasa sangat susah saat ini. Lalu dia pesanlagi "pak buka boardof wisdom.com" lalu saya buka pagi-pagi sekali, dan lebih banyak lagi air mata saya keluar, seteah Fika ingatkan ingatkan kedua kali, saya mulai semangat, banyak sekali tulisan-tulisan yang membuat aliran darah saya mengalir lebih kenccang. Terimakasih Tuhan beri aku malaikat penolong, saya bisa menangis adalah bukti kelenjar air mata saya normal, saya bisa bersedih adalah bukti tubuh saya masih berfungsi, saya mendengar anak-anak ribut adalah bukti telinga saya masih mendengar, saya mendengar anak saya mengeluh karena sulit bepergian karena saya tidak dirumah adalah bukti anak saya berpikir normal dan sedang tumbuh dewasa, saya terkadang berbeda pendapat dengan istri adalah bukti kami masih mampu memberi pandangan, kadang tidak ada selera makan walau duit cukup adalah bukti antara otak dan pencernaan saya masih berfungsi normal, ketakutan adalah bukti fungsi alarm otak masih bagus, ada jauh sekali dari keluarga saat ini adalah bukti banyak orang yang membutuhkan kemampuan saya, ingin cepat pulang melihat kakakku Lena Saragih adalah bukti kami benar-benar saudara kandung, marah karena orangtua percaya pengobatan dukun adalah bukti saya merasakan hanya kekuatah Tuhan yang paling tinggi dri yang ada, penyakit yang tak tersembuhkan oleh dokter terpintar sekalipun adalah bukti jalan Tuhan bukan jalan manusia dan pikiranNya bukan pikiran kita..dan malaikatku ada di rumahku, permainan biola nya yang kasar terasa seperti orkestra, dan biramanya yang kacau menjadi seperti gubahan komponis besar, gesekan yang tidak bersih bagaikan suara dalam keheningan, dan tulang belakangnya yang kurang normal adalah pemberat bagi kami, ibarat sebuah perahu yang punya beban dan sebagian badannya tenggelam, akan lebih stabil dibanding perahu kosong. Hidup selalu berada disisi malaikat, dan malaikat selalu ada di sisi kita, dekat sekali, dirumah kita..dan Tuhan..berkati kami.Amin

Tidak ada komentar: