Selasa, 23 Februari 2010

Dingin atau panas, tergantung yang di dalam

Pertmuan dengan temans ini sangat penting, karena agendanya menentukan kegiatan yang sangat berguna untuk kesehatan anak-anak di Kotaku ini. Tempat yang dipilih di Rumah Teh dan sudah booking kamar VIP. Tapi kenapa ada bintik-bintik keringat di kepala dan punggung ya, padahal baru saya sendiri yang diruangan VIP ini, yang luasnya tidak lebih dari 15M. Tapi kebiasaan yang saya pelihara hingga kini sungguh ampuh.
1. Tetap menganggap ruangan ini suhunya seperti yang saya inginkan, yaitu sejuk.
2. Mengurangi pergerakan fisik.
3. Menurunkan tempramen, terutama tidak mengeluh, termasuk kepada pegawai restoran itu.
Semakin bertambah kwan yang datang, maka hukum fisika berlaku. Radiasi/pancaran panas dari tubuh temans menyatu dan mulai terdengar keluhan-keluhan, hingga big boss trestoran turun tangan dan menunjukkan indikator tegangan listrik sekitar 165, sehiingga kompressor ACnya tidak maksimal. Hal ini membuat saya bertambah maklum dan tenang, nggak tau dengan temans yang lain,
Mulailah ada temans yang kipas-kipas, mengeluh, berulang-ulang melihat AC, dan tentu ini menambah panas. Dan akhirnya kami pindah ruangan, namun masalahnya sama. kejadian yang sama terulang, bahkan sampai buka pintu segala. Dan tidak dapat dihitunglagi berapa kali kalimat "panas kali" terdenganr diruangan kecil VIP itu. namun untuk saya, tak pernah terucap, bahkan terpikirkan pun tidak mengatakan panas, dan hasilnya : SAYA TIDAK KEPANSAN...cobal;ah temans, kata orang-orang inilah yang disebut hypnotherapi.

Tidak ada komentar: